JAKARTA (Berita): Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan ( F – PPP), Nurhayati menyatakan keprihatinanya dengan kondisi imigran asal Jember, Rahmad Kurniawan Abadi yang sudah satu tahun kerja di Rusia namun belum digaji.
Video pengakuan pria asal Kecamatan Wuluhan, Jember, ini sempat viral di media sosial.
Dalam Video itu Rahmad mengaku kondisinya saat ini sedang di kunci di salah satu ruangan oleh agen.
“Saya selalu Anggota DPR RI, cukup prihatin dengan masalah yang menimpa saudara Rahmad Kurniawan Abadi,” kata Nurhayati, dalam relisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (9/9).
Nurhayati, menambahkan, bahwa saat ini pihaknya sedang mencari informasi lebih lanjut terkait kondisi Rahmad dan berusaha untuk memulangkannya ke tanah air.
“Kita cari tahu dulu informasinya, sembari akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan juga Kementerian luar negeri (Kemenlu), agar bagaimana Rahmad bisa dipulangkan ke Indonesia,” tukasnya.
Nurhayati menegaskan jika negara berkewajiban untuk melindungi warga khususnya yang berada di luar negeri.
Karena itu, selalu wakil rakyat, Ia bakal berusaha melakukan komunikasi dan upaya pemulangan imigran tersebut.
“Tentu kita prihatin, dan bagaimana saudara Rahmad ini bisa dipulangkan ke Indonesia. Kita akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait,” ungkapnya.
Politisi PPP itu juga berpesan kepada para Pekerja Migran Indonesia (PMI) agar menempuh jalur yang legal dan sesuai dengan prosedural.
Sehingga jika terjadi permasalahan seperti kasus Rahmad ini, negara bisa melakukan kontrol terhadap warga negara yang berada di luar negeri.
“Saya tekankan ini sangat penting sekali agar menjadi PMI yang legal dan sesuai prosedural, agar jika terjadi permasalahan identifikasi bisa langsung dilakukan,” tegasnya.
Seperti diketahui, video Rahmad berdurasi satu menit itu viral di media sosial. Dalam video itu Rahmad menceritakan bahwa, ia berangka ke Rusia karena diberangkatkan saudarinya, asal Kecamatan Genteng, Banyuwangi.
Setelah tiba di Rusia, Rahmad mengaku mendapatkan perlakuan yang tidak baik, mulai dari tidak di gaji selama tahun, dan tinggal di gedung apartemen namun di kunci dari luar.
“Karena di kunci dari luar, untuk logistik semuanya disediakan dari dalam ruangan.
Saya meminta kepada pihak terkait khususnya Pemerintah Indonesia untuk memulangkan saya dari sini,” kata Rahmad dalam videonya.
Menanggapi hal ini Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jember, menyebut bahwa Rahmad menjadi imigran luar negeri, tidak terdaftar di dinas. Pihak keluarga juga sudah melaporkan terkait masalah ini kepada dinas terkait. (rel/aya