Pariaman, Sumbar (Berita): Kabag Umum Setdako Pariaman, Raswan Azmi membantah adanya konspirasi di tubuh Pemko Pariaman melawan PJ Walikota Pariaman, Roberia.
Menurutnya, anggaran rumah tangga untuk PJ Walikota tersedia, namun mengaku belum melakukan serah terima aset karena belum tuntasnya pendataan aset seluruh isi rumah dinas.
Dikatakannya, serah terima aset dilakukan melalui Inspektorat pada Selasa 31 Oktober 2023 sepulang Roberia dari Jakarta.
“Pak Wali Kota melalui memonya minta (serahterima aset) paling lambat tanggal 2 November, dokumen serahterima aset sudah disiapkan setiba beliau dari Jakarta besok oleh Inspektur Alfian Harun,” ujarnya di Balaikota Pariaman, Senin 30/10.
Dia juga memastikan tidak akan melindungi Wali Kota sebelumnya, Genius Umar jika memang ada temuan di rumah dinas. Jika ada temuan akan tetap diproses sesuai aturan yng ada.
“Kita kerja sesuai aturan, jika ada temuan pasti kita proses. Tidak, kami tidak akan melindungi,” ucapnya.
Di samping itu, Raswan juga menyingguang aset di rumah dinas wakil walikota. Hasil temuan sementara, satu uni TV 50 inch tidak ditemukan.
“Aset TV 50 inch tidak ditemukan di rumah dinas wawako,” kata dia.
Terkait hal itu, mantan Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin membantah perihal hilangnya TV di rumah dinas itu.
Kata dia, TV tersebut ada tergantung di dinding sebagaimana adanya.
“TV ada, masih terpasang di dinding ruang tamu rumah dinas,” katanya saat dihubungi.
Diberitakan sebelumnya, Pj Walikota Pariaman, Roberia, terhitung Sabtu 28 Oktober memilih pindah ke rumah kontrakan pribadi di sekitar Jl Imam Bonjol kelurahan Alai Gelombang Pariaman.
“Saya sudah jenuh menghadapi perlakukan para staf di setdako yang tidak menghormati jabatan saya selalu Penjabat Walikota sejak dilantik Gubernur Sumbar 12 Oktober lalu,” kata Roberia, Sabtu (28/10).
Hingga hari ini, hak protokoler dan keuangan yang mestinya menjadi haknya tidak pernah diberikan dengan berbagai alasan. Padahal, kata dia, sesuai aturan perundang-an hak atas PJ Walikota setara dengan walikota definitif.
Kebutuhan makan dan minum Roberia hingga hari ini dibiayai oleh uang pribadinya sendiri.
Direktur Harmonisasi Perundang-undangan Kemenkumham RI itu saat meninggalkan rumah dinas, terlihat tidak membawa mobil dinas, melainkan merental mobil dengan uang sakunya. Dengan mobil rental itu Roberia menyetir sendiri mengunjungi orang tuanya ke Bukitinggi.
“Sungguh saya tidaklah sedang baperan, namun perlakuan konspirasi jelas begitu masif dan tidak manusiawi. Saya ini seakan seorang walikota yang sedang PKL, saya ini diberi amanah tugas oleh pemerintah pusat dan tidak membayar serupiahpun untuk mendapatkan suatu jabatan,” tegas Roberia.
Selama mendiami rumah kontrakan, Roberia berjanji akan tetap melakukan tugas sebagai Walikota Pariaman sebagaimana biasanya. (SO)