JAKARTA (Berita): Kedutaan Besar AS di Jakarta bekerja sama dengan Walt Disney Animation Studios melalui inisiatif American Film Showcase (AFS) mendatangkan Dr Steve Arounsack, penasihat budaya dan antropolog visual utama untuk film karya Disney Animation, Raya and the Last Dragon.
Siaran pers yang diterima dari Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat di Jakarta Jumat (10/11) menyebutkan Dr Steve akan berada di Indonesia pada 9-17 November.
Raya and the Last Dragon yang mendapat nominasi Oscar adalah film fitur pertama Disney Animation yang sepenuhnya terinspirasi oleh masyarakat dan budaya Asia Tenggara.
Program di Indonesia ini akan mencakup serangkaian kegiatan pengembangan keterampilan bagi para calon penulis dan pembuat film, bersamaan dengan pemutaran film panjang. Program ini merupakan bagian dari dukungan pemerintah AS terhadap ekonomi kreatif Indonesia serta untuk memperkuat jaringan dalam industri produksi film dan animasi.
“Film adalah area dengan potensi pertumbuhan yang sangat besar antara kedua negara kita. Kami berharap dapat melihat lebih banyak kolaborasi antara perusahaan film dan institusi pendidikan di bidang ini serta industri kreatif lainnya,” kata Atase Bidang Kebudayaan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Emily Norris.
Sepanjang minggu ini, Dr Steve memandu serangkaian lokakarya dan diskusi mengenai aspek animasi dan storytelling atau penceritaan visual dengan para animator dan pembuat film masa depan di Indonesia, bermitra dengan sekolah film dan seni serta studio animasi di Batam, Surabaya, Semarang, Kudus, dan Jakarta.
Kegiatan ini juga akan mengeksplorasi tema-tema toleransi dan kerja sama antarkelompok serta memperluas identitas Asia Tenggara yang terjalin di sepanjang film tersebut.
“Kelas master ini merayakan sinergi antara penulis dan seniman cerita dalam pembuatan film animasi dan mengungkap bagaimana ‘Raya and The Last Dragon’ terinspirasi oleh ketertarikan kuat para pembuat film terhadap Asia Tenggara,” kata Wakil Presiden dan General Manager Walt Disney Asia Tenggara Vineet Puri.
“Dengan mengeksplorasi perjalanan kreatif di balik fitur petualangan fantasi ini, kami berharap dapat memacu para pembuat cerita dan kaum muda kreatif masa depan di Indonesia untuk juga menekuni renjana mereka di dunia animasi.”
Pemimpin cerita dalam film Raya and the Last Dragon Fawn Veerasunthorn, yang besar di Thailand, mengatakan, “Tantangan untuk film ini adalah kami mendapat inspirasi dari seluruh kawasan, yaitu sebelas negara. Penting untuk masyarakat dari manapun di Asia Tenggara untuk menonton film ini dan melihat bagian dari diri mereka di dalamnya.”
Dr Steve Arounsack adalah seorang profesor pemenang penghargaan, pembuat film, dan pembangun dunia visioner yang memiliki pengalaman bidang etnografis selama hampir 30 tahun.
Dr Steve telah berkolaborasi dengan beberapa tim pengembangan visual paling terkenal di industri hiburan untuk menghidupkan karakter dan lingkungan ikonik bertema Asia Tenggara.
Dia menjabat sebagai penasihat budaya dan antropolog visual utama untuk film nominasi Oscar Raya and the Last Dragon, film fitur pertama Walt Disney Animation Studios yang terinspirasi oleh budaya Asia Tenggara.
Sebelum mengerjakan film-film Hollywood, Dr Steve memproduksi film dokumenter terkenal yang telah ditayangkan di PBS dan diputar di festival film besar Asia-Amerika dan acara internasional.
Dia memberdayakan kaum muda di seluruh dunia melalui presentasi penceritaan dan lokakarya dengan para mitra seperti Disney Global Public Policy, Kedutaan Besar AS, dan American Film Showcase.
American Film Showcase (AFS) adalah inisiatif diplomasi budaya dari Departemen Luar Negeri AS, yang didukung oleh Biro Urusan Pendidikan dan Kebudayaan melalui hibah kepada Fakultas Seni Sinematik ternama di Southern California University.
Kedutaan Besar AS menghadirkan film dokumenter, film layar lebar, dan film pendek animasi Amerika pemenang penghargaan kepada penonton di seluruh dunia melalui program AFS.
Program ini memberikan kesempatan kepada penonton dari berbagai negara untuk melihat keunikan masyarakat dan budaya Amerika kontemporer dalam film-film karya sutradara film independen Amerika. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang program American Film Showcase, silakan kunjungi: https://americanfilmshowcase.com/films/documentary-features/.
Walt Disney Animation Studios, menggabungkan kesenian yang luar biasa dan storytelling dengan teknologi inovatif. Walt Disney Animation Studios adalah studio animasi yang digerakkan oleh pembuat film yang telah menciptakan beberapa film paling dicintai yang pernah dibuat.
Disney Animation terus membangun warisan yang kaya inovasi dan kreativitas, mulai dari film animasi penuh pertamanya, Snow White and the Seven Dwarfs pada tahun 1937, hingga Frozen 2 pada tahun 2019 sebagai film animasi terbesar sepanjang masa.
Hingga film fitur yang akan tayang Musim Gugur 2023 mendatang, Wish. Karya abadi studio ini meliputi Pinocchio, Sleeping Beauty, The Jungle Book, The Little Mermaid, The Lion King, Frozen, Zootopia, dan Encanto.(wie)