JAKARTA (Berita): Pemerintah Indonesia mulai membuka kunjungan bebas karantina bagi turis asal Singapura ke pulau Batam dan Bintan mulai Senin (24/01). Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, belum lama ini.
Kebijakan ini ditujukan bagi turis yang ingin mengunjungi kawasan Nongsa di Batam dan Lagoi di Bintan, namun tidak boleh mereka pergi ke tempat lain, kata Sandiaga dalam konferensi pers yang berlangsung online, Senin (24/01).
Sandiaga juga mengatakan juga mengatakan bahwa para pelancong nantinya harus dites negatif untuk virus corona, 72 jam sebelum keberangkatan dan di tes lagi pada saat kedatangan di terminal ferry Nongsapura Batam dan terminal Bandar Bentan Telani Bintan.
“Ketika mereka tiba di pintu masuk, mereka akan langsung menuju ke tempat aktivitas mereka seperti hotel, dan setelah hasil tes covid keluar dalam 50 menit, para wisatawan dapat langsung memulai aktivitasnya, ” kata Sandiaga.
Menparekraf menegaskan bahwa koridor perjalanan dimaksud adalah untuk pengunjung asal Singapura yang mengunjungi Nongsa dan Lagoi dan bukan sebaliknya.
“Jika warga Batam ingin pergi ke Singapura, mereka harus mengikuti aturan yang berlaku di negara tersebut,” ujarnya.
Sebagai permulaan, Bandar Bentan Telani di Bintan siap menyambut sekitar 50 hingga 100 wisatawan dari Singapura setiap hari, dan jumlahnya akan ditingkatkan menjadi 500 perhari.
Sebelum pandemi covid-19, terminal feri di kawasan ini dapat menampung 2.400 pelancong setiap hari melalui 12 perjalanan.
Sandiaga menilai Wisatawan dari Singapura dinilai penting dalam upaya menghidupkan kembali perekonomian dan pariwisata Indonesia, khususnya kawasan Riau.
Asuransi Perjalanan Dan Program Pelacakan
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dalam konferensi pers online, bahwa pemerintah Indonesia memutuskan untuk menerbitkan kebijakan travel bubble karena kasus covid-19 di Batam dan Bintan saat ini sudah dapat dikendalikan.
Dia menyatakan bahwa calon wisatawan harus divaksinasi dua kali, serta tes PCR negatif diambil dalam waktu tiga hari sebelum bepergian, dan juga memiliki asuransi perjalanan sebanyak 30.000 dolar Singapura, serta memiliki aplikasi pelacakan PeduliLindungi dan Blue Pass.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan kebijakan travel bubble ini akan dievaluasi setiap minggu. “Kalau menurut kami bagus, kami lanjutkan. Jika tidak, kita hentikan,” kata Luhut.(cna/rzl)