JAKARTA (Berita): Turut menyukseskan agenda Indonesia 2045, Yayasan Del berkomitmen untuk menciptakan lebih banyak generasi emas melalui program Kolaborasi Del.
Agenda menuju Indonesia 2045 memiliki visi yang diwakili oleh empat pilar, salah satunya adalah dalam pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Pilar tersebut sejalan dengan Kolaborasi Del, program terbaru Yayasan Del yang memiliki tujuan untuk membangun generasi penerus bangsa melalui pendidikan, sosial, dan budaya.
Pendiri dan Pembina Yayasan Del, Devi Pandjaitan mengatakan hal itu kepada wartawan secara daring zoom Jumat (11/2). Dia bersama Ketua Pengurus Yayasan Del Intan Simanjuntak dipandu moderator Paska Denberia Pakpahan.
“Kami percaya bahwa faktor pendidikan, sosial, dan budaya adalah fondasi dalam mengembangkan sumber daya manusia. Sayangnya tidak semua orang, khususnya mereka yang tinggal di daerah terpencil memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri secara berkualitas,” kata Devi.
Ia menyebut sejak awal didirikan, cita-cita di Yayasan Del adalah untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia Indonesia secara optimal. “Kami yakin kolaborasi dengan berbagai pihak dapat membantu mereka menjadi calon Generasi Emas 2045,” tegasnya.
Ketua Pengurus Yayasan Del, Intan Simanjuntak menyampaikan seluruh program yang dijalankan, termasuk Kolaborasi Del menjadi fokus tahun ini. Sejak awal berdiri, Yayasan Del tidak bisa lepas dari dukungan para mitra yang luar biasa. Mulai dari pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana, pemberian beasiswa, menjadi orang tua asuh, hingga pembinaan anak-anak di rumah aman.
Intan menambahkan pihaknya selalu memilih mitra yang memiliki visi sama dengan Yayasan Del, yakni mencetak generasi muda berkualitas.
“Dari situ, kita bisa merancang program pendidikan, budaya, sosial dan kemanusiaan, yang dapat disesuaikan dengan ketertarikan calon mitra,” ujarnya.
Sebelumnya, beberapa mitra yang pernah bekerjasama dengan Yayasan Del berasal dari beragam sektor industri seperti perbankan, telekomunikasi, hingga perkebunan.
Program-program kolaborasi dengan beberapa mitra tersebut menjadi fasilitas berkualitas yang dapat digunakan generasi penerus untuk mengembangkan dirinya.
Yayasan Del bersama unit dan afiliasinya, antara lain Institut Teknologi Del, SMA Unggul Del, Sekolah Noah, Rumah Faye, Radio Del FM, dan Tobatenun akan terus membuat program kolaborasi yang dapat membantu pemerintah dalam menciptakan generasi emas.
Devi menambahkan kolaborasi yang dilakukan tidak hanya berbentuk uang atau dana, tetapi juga sumbangsih pemikiran dan keahlian berupa pelatihan sumber daya manusia oleh para ahli, seperti salah satu unit dan afiliasi Del yakni Tobatenun, yang telah berkolaborasi dengan fashion designer ternama.
“Maka dari itu, kami juga ingin mengajak para ahli untuk berkolaborasi dan memberikan arahan dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh unit dan afiliasi Yayasan Del,” jelas Devi.
Yayasan Del juga mengajak seluruh pihak yang ingin ikut berkontribusi dalam memenuhi terwujudnya agenda Indonesia 2045 melalui Kolaborasi Del.
Yayasan Del adalah organisasi nir laba yang didirikan untuk membawa perubahan dan pembaharuan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Atas inisiasi Jend. TNI (Purn). Luhut Binsar Pandjaitan bersama Devi Panjaitan, Yayasan Del memulai kegiatannya pada tahun 2001 dengan membangun sebuah institusi pendidikan berkualitas global di desa terpencil, Desa Sitoluama, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. (wie)