Oleh: Riswan Nasution
DIPLOMAT andal harus lahir sebagai upaya memaksimalkan seluruh potensi yang ada.
Diplomat juga harus lahir dari daerah-daerah yang memang membutuhkan percepatan pembangunan.
Sehingga, daerah-daerah yang tertinggal lebih cepat terbangun karena adanya perwakilan diplomat mereka dalam aspek pembangunan bangsa.
Melihat sejarah, Indonesia sebagai negara yang mampu menghadapi tantangan global politik internasional. Negara-negara yang sedang berkonflik, justru memiliki dampak terhadap Indonesia.
Politik sebagai instrumen dalam kerja-kerja kenegaraan pemerintah, salah satunya Indonesia. Prioritas politik di dunia sebagai agenda utama pemerintah di dalam menjalankan pembangunan inflastruktur di negara masing-masing.
Prioritas diplomasi politik yang sering dilakukan adalah NKRI, perlindungan warga negara Indonesia, ekonomi, dan peran penting regional dan internasional Indonesia itu sendiri.
Sikap Indonesia di dalam pergaulan dunia internasional merupakan amanah konstitusi mengenai perdamaian dan ketertiban dunia yang tercantum di alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945.
Selain perdamaian dunia yang selalu digaungkan, perlindungan WNI juga menjadi salah satu latar belakang kenapa Indonesia sangat aktif pada politik luar negeri. WNI sangat penting, sebab jika terjadi konflik, mereka yang terdampak dari konflik-konflik atas negara tersebut.
Namun, hal yang perlu diperbaiki selama ini adalah dari hulu hingga hilir, sebab masalah selama ini adalah tenaga kerja Indonesia. Jangan sampai terjadi masalah yang lebih pelik lagi.
Diplomasi ini perlu ditingkatkan lagi, di dalam agenda yang mampu memikirkan keadaan ekonomi di Indonesia dan masyarakat. Karena Indonesia sangat rentan terhadap pergaulan dunia yang seiring ada kepentingan tidak memikirkan hajat hidup orang banyak. Na’udzubillah.
* Penulis Ketua Umum HMI Cabang Mandailing Natal, ikut anvance training (LK3) di Jawa Barat.