Oleh:
Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA
Setelah selesai menyelenggarakan Pilpres dan Pileg, agenda politik Indonesia adalah menghadapi dan menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah.
Proses politik dan pengalaman demokrasi kita seakan mengingatkan bahwa dalam Pilkada tahun 2024, seluruh prangkat politik dan rakyat Indonesia diharapkan dapat lebih cerdas memberikan mandat kepemimpinan daerahnya kepada putra-putra terbaik daerahnya.
Kapasitas putra-putra terbaik tidak saja dilihat dari pendidikan dan kecerdasan (intellectual Intelligent) melainkan juga Emosional Intelligent. Yang disebut terakhir mencakup wawasan dan kemampuan menangkap pesan, visi, dan kontinuity Pemerintah Pusat.
Dalam konteks Sumatera Utara, disinilah kita harus menoleh salah seorang putra terbaik Sumut, Entrepeneur sejati, ekonom, cendekiawan, dan pengusaha, H. Ivan Iskandar Batubara.
Historisitas yang dilalui dalam kehidupannya sebagai pemuda yang berlatar belakang pengusaha, Ivan Iskandar memiliki kemampuan dalam melihat problema ekonomi daerahnya, serta mengerti dengan baik solusi apa yang harus diambil guna memajukan daerahnya.
Meski anak saudagar saleh dari Mandailing (Ayahnya alm. H. Maslin Batubara), dia bukan anak yang bermanja-manja, melainkan turut berkeringat-keringat sebagai enterpreneur mengalami bagaimana menatih anak-anak muda Indonesia dalam jihad entepreneurship tangguh.
Sebagai pengusaha, dia terus bergabung dalam organisasi pengusaha (KADIN) untuk mengerti seluk belum usaha rakyat agar dapat mendongkrak kehidupan dan mengentaskan kemiskinan.
Sebagai putra bangsa yang terdidik diduga keras dia tahu bagaimana melakukan loncatan dalam memajukan pendidikan daerahnya.
Sebagai keturunan anak desa, juga diduga keras dia sangat mengerti seluk beluk pertanian yang diharapkan dapat mengangkat kekuatan pangan masyarakat terbawah.
Sebagai tokoh pemuda dia terus bergaul dengan anak- anak muda dan men menjadi insipirator buat mereka.
Sebagai seorang yang berasal dari keluarga religius dia sangat mengerti bagaimana mensinkronkan religiositas dengan cita-cita pembangunan masyarakat fan bangsa.
Sebagai pemuda yang berwawasan luas; daerah, regional, dan internasional serta mondial, dia memiliki kemampuan menangkap keterkaitan dan keterhubungan desa, daerah kabupaten/kota, provinsi, nasional, dan bahkan internasional. Dan hal itu tampak sangat terinternalisasi dalam dirinya.
Berangkat dari kapasitas, wawasan, dan integritas itu, para pemimpin partai tampaknya akan melihat dengan terang potensi asset daerah ini untuk diikutkan bertemgger di promosi anak-anak terbaik daerah negeri ini.
Pada saat yang sama diharapkan rakyat bisa memberi mandat kepadanya untuk memimpin daerah dan membawa negeri ini ke arah kemajuannya sesuai visi pemerintah pusat dan jika bukannya melampauinya. Wallâhul Hâdî ilä Shirâthim Mustaqîm. *** ( Penulis Adalah : Guru Besar UIN Sumatera Utara )