Capaian UHC 98 Persen : Wujudkan Pelayanan Terbaik Kepada Masyarakat Menuju Kota P. Siantar Sehat Sejahtera Berkualitas

  • Bagikan

Advertorial

Wujudkan Pelayanan terbaik kepada masyarakat menuju Kota Pematangsiantar menjadi Kota sehat sejahtera dan berkualitas.
Hal tersebut dibuktikan dengan memperoleh predikat Universal Health Coverage (UHC) dalam kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Predikat tersebut disandang Pemerintah Kota Pematangsiantar karena keberhasilannya mendaftarkan 96,62 persen penduduk di Kota Pematang Siantar ke dalam Program JKN.

Dengan capaian tersebut, seluruh masyarakat bisa mendapatkan jaminan kesehatan. Bahkan Deputi BPJS Kesehatan Direksi Wilayah I, Mariamah telah menegaskan jika pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kota Pematangsiantar harus diberikan secara maksimal.

Pihak rumah sakit yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan juga harus mampu memberikan pelayanan yang sesuai kepada masyarakat. JKN telah menjadi tonggak revolusioner dalam penataan layanan kesehatan masyarakat di Indonesia.

Program ini terbukti telah membawa banyak dampak positif, terutama dengan terbukanya akses dan meningkatnya pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat. Pelayanan ke depannya semakin lebih baik dan diperbaiki dari waktu ke waktu dengan melibatkan pemerintah dan fasilitas kesehatan.

Sebagai kota berpredikat Universal Health Coverage (UHC), Pemko Pematangsiantar melalui Dinas Kesehatan di masing masing UPTD Puskesmas juga terus aktif dalam capaian tersebut. UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau.

Pemko Pematangsiantar melalui Dinas Kesehatan yakni, UPTD Puskesmas Bah Biak yang berlokasi di Jalan Manunggal Karya Desa Pematang Marihat Kecamatan Siantar Marimbun Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara juga telah mencapai 98 persen capaian UHC. Meski berada di lokasi terluar Kota Pematangsiantar, UPTD Puskesmas Bah Biak tak kalah dengan kawasan Siantar Pusat dalam capaian tersebut.

Capaian tersebut patut diapresiasi karena pegawai puskesmas dan tenaga medis di UPTD Puskesmas Bah Biak dibawah kepemimpinan Riama Pangaribuan sebagai Kepala Puskesmas (Kapus) yang sudah melayani selama 1,6 tahun selalu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

“Kami tidak hanya menunggu di Puskesmas, karena sebagai pelayan masyarakat kami siap melayani dengan mendatangi rumah warga. Memeriksa kesehatan warga khususnya balita dan ibu hamil. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebagai wujud kepedulian dan mendukung Kota Pematangsiantar Sehat Sejahtera Berkualitas,” kata Riama ketika berbincang dengan Realitasonline di ruang kerjanya.

Pelayanan prima yang diberikan tak hanya sebatas PMT, pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan balita, lansia saja tetapi juga mendukung penurunan angka stunting, khususnya di Kota Pematangsiantar. Dengan melakukan kegiatan Posyandu serentak melakukan penimbangan berat badan dan lainnya.

“Pemberian Makanan Tambahan berlangsung selama 90 hari untuk Balita dan 120 hari kepada ibu hamil berupa susu dan vitamin. Dalam rangka penurunan angka stunting. Untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Pematang Marihat Kecamatan Siantar Marimbun dengan populasi lebih kurang 800 KK, dilayani oleh 24 tenaga medis dan pegawai termasuk 3 dokter umum,” ungkapnya.

Tidak ada kasus yang fatal terkait stunting di wilayah Puskesmas Bah Biak. Karena stunting bukan hanya disebabkan karena gizi buruk saja tetapi ada faktor gen (keturunan) ataupun penyakit seperti gagal jantung dan lainnya sehingga tidak sesuai tinggi dan berat badan.

Meski memiliki gedung dan akses jalan yang baik menuju Puskesmas Bah Biak, hanya ada 1 permasalahan yang dihadapi. Tidak adanya angkutan umum menuju Puskesmas yang bersebelahan dengan Sekolah SMP Negeri 11 Kota Pematangsiantar. Jauhnya jarak dari simpang menuju Puskesmas masih menjadi kendala.

Masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi harus naik Go-Jek, demikian juga anak sekolah yang tentu saja ongkosnya lebih mahal dari angkutan umum.

Melalui Musrembang Kecamatan hal itu telah disampaikan, agar angkutan umum atau angkutan kota (angkot) bisa mencapai lokasi Puskesmas untuk mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan.

Mengingat hal tersebutlah maka tenaga medis di Puskesmas Bah Biak harus mendatangi rumah warga demi memberikan pelayanan kesehatan.

Masyarakat Pematang Marihat juga sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada semua tenaga medis/pegawai dan dokter khususnya kepada Kapus Riama Pangaribuan yang sudah peduli dan perhatian.

“Kami senang karena mendapatkan susu gratis buat anak saya sehingga bisa lebih baik dalam pertumbuhannya. Semoga dengan pemberian susu gratis ini, anak kami menjadi lebih sehat dan lebih pintar,” ungkap br Siahaan sebagai penerima PMT dari Puskesmas Bah Biak.

Hal senada disampaikan br Siallagan karena ia merasa sangat diperhatikan dalam kondisi hamil. Petugas dari Puskesmas Bah Biak aktif memeriksa dan menyarankan konsultasi setiap bulan.

“Saya sangat bersyukur selain diberi susu ibu hamil, kondisi kesehatan kehamilan saya selalu dikontrol dan bayi saya semakin hari semakin sehat. Semoga semua semakin sehat sampai waktu melahirkan nanti. Terima kasih Puskesmas Bah Biak,” ujarnya.

Riama dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan tak hanya mereka yang stunting yang diberikan makanan tambahan. Karena ada juga kebijakan, untuk memberikan makanan tambahan kepada mereka yang kurang mampu tentu saja jika anggaran yang diperuntukkan untuk itu mencukupi.

“Ada juga kebijakan, jadi jika memang kita lihat kondisinya layan dibantu atau benar benar tidak mampu, maka kita juga akan memperhatikan kesehatannya dan memberikan makanan dan vitamin agar semua masyarakat kita sehat,” ungkapnya lagi.

Dengan adanya status UHC masyarakat Kota Pematang Siantar lebih mudah dalam mengakses pelayanan kesehatan. Sehingga UPTD Puskesmas Bah Biak dapat membantu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan. Dengan mendaftarkan kepesertaan BPJS ataupun mengaktifkan BPJS yang sudah vakum (tidak aktif lagi).

“Bisanya kartu BPJS tidak aktif lagi karena tunggakan, maka jika benar benar tidak mampu akan dibantu untuk mengaktifkan kepesertaannya kembali. Dan yang belum terdaftar akan dibantu didaftarkan,” jelas Riama yang dikenal masyarakat sangat humble.

Dalam rangka mewujudkan UHC, Pemerintah Indonesia telah menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN/KIS) sejak 1 Januari 2014. Program tersebut diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Program JKN/KIS bertujuan untuk memberikan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan memberikan perlindungan finansial.

Seperti diungkapkan Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani Sp.A, raihan predikat UHC menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi Pemerintah Kota Pematang Siantar, untuk terus memastikan ketersediaan perlindungan kesehatan dan akses pelayanan kesehatan ke semua masyarakat di Kota Pematang Siantar. Ia juga menargetkan peningkatan kepesertaan Program JKN di Kota Pematang Siantar khususnya bagi masyarakat kurang mampu.

Sesuai instruksi ibu Wali Kota, lanjut Riama, Puskesmas Bah Biak bersama Forkopimca terus mendata masyarakat agar semua tercover dalam kepesertaan BPJS. Harapannya, seluruh masyarakat setempat bisa segera memiliki jaminan pelayanan kesehatan.

Dengan demikian masyarakat Kota Pematang Siantar dijamin urusan kesehatannya. Kalau masyarakat sakit tidak perlu susah-susah karena sudah ada pemerintah daerah yang menanganinya. Bagi yang belum, ayo segera mengurus kepesertaan BPJS Kesehatan.

“Semoga UHC di Kota Pematang Siantar terus dapat dipertahankan sehingga semua lapisan masyarakat dapat menerima pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa mengalami kesulitan finansial”. (Advertorial)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *