PARAPAT (Berita) : Fasilitas infrastruktur jalan adalah yang paling terpenting untuk satu destinasi pariwisata. Karena itu baik pemerintah pusat dan daerah harus bersinergis untuk membenahinya.
Halnya infrastruktur jalan ke Parapat, harus menjadi perhatian pemerintah, apalagi destinasi ini salah satu sebagai salah tujuan prioritas wisata utama di Indonesia dan Sumut.
Hal itu dikatakan Aldo Lendy Sumolang Trainer Kemenparekraf RI menjawab wartawan usai memberikan pemaparan program Kementerian Pariwisata dalam di acara Sosialisasi dan Simulasi Panduan Pelaksanaan Kebersihan Kesehatan, Keselamatan dan kelestarian lingkungan pada Penyelenggaraan Kegiatan Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran (MICE) di Destinasi Super Prioritas Danau Toba, yang berlangsung, pekan lalu.
“Fasilitas jalan menuju destinasi wisata adalah sangat penting, sebab ini menyangkut kenyamanan wisatawan yang datang ke berbagai tempat destinasi wisata di Indonesia.
Dari Medan menuju Parapat, terutama setelah Siantar, saya menilai, perbaikan jalannya harus segera dibenahi.
Tentu dengan jalan yang tidak baik, pasti sangat menganggu kenyamanan para wisatawan,ujarnya
“Dari Bandara Kualanamu saya langsung kemari, melihat dan langsung merasakan kalau fasilitas jalan menuju Parapat yang juga destinasi wisata internasional ini belum baik.
“Kita kuatir sebagai wisatawan bila datang kemari dengan kondisi infrastruktur jalannya seperti itu tentu mereka akan kapok (bad mood) untuk berkunjung. Ini harus kita hindari”,ujar Aldo.
Apalagi Danau Toba adalah destinasi yang telah ditetapkan sebagai destinasi dunia dengan tempat-tempat kunjungan yang ada disekitarnya.
“Harapan kita, tolong fasilitas untuk kenyamanan infrastruktur jalan tersebut dilengkapi,”tambah Aldo.
Terkait banyaknya aturan dan kebijakan baik oleh pemerintah pusat, daerah dan kabupaten/ kota untuk mengatasi infrastruktur jalan tersebut, Aldo mengharapkan adanya satu sinergitas untuk mengatasi hal itu.
“Buat kita sebagai penggiat pariwisata, baik bupati maupun gubernur diminta bersinergilah secepat mungkin. Dengan begitu, saat pemberlakuan kebijakan era new normal nantinya kita sudah siap untuk menyambut wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Disisi lain untuk persiapan dan penerapan CHSE dan MICE, kunjungan dari Kemenkarekraf ini juga untuk melihat langsung dan menanggapi keluhan serta mendorong pelaku industri pariwisata untuk menerapkan program ini.
Karena penerapan program CHSE ini, juga akan mempengaruhi usaha yang mereka kelola nantinya. Artinya, bila pengelola pariwisata baik perhotelan, rumah makan, tempat hiburan dan fasilitas lainnya telah mendapat sertifikasi, itu artinya layak untuk dikunjungi wisatawan.
Karena itulah kita membantu mereka untuk menjawab persoalan dan kesulitan yang dialami pelaku usaha industri pariwisata dan ekonomi kreatif dalam memperoleh sertifikasi CHSE tersebut meski saat ini seperti yang diutarakan pelaku usaha pariwisata yang selalu menjadi masalah adalah sulitnya mengakses program tersebut, ucap Aldo.
Keluhan-keluhan mereka kita tampung guna memberikan solusinya,ucap Aldo.
Pantauan di lapangan dari Medan menuju Parapat melewati Siantar kondisi jalan masih perlu perbaikan.
Selain jalan berlubang juga marka jalan dan rambu-rambu jalan yang tidak ada dan tidak berfungsi. Mengingat dusamping kiri kanan adalah jurang. (lin)