TANAH KARO (Berita): Sejak sepekan lalu hingga sekarang, kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Pasar buah dan sejumlah objek wisata di dataran tinggi Berastagi Kab. Karo sepi pengunjung, Sabtu(21/3).
Kondisi ini di sebabkan akibat dampak Virus Corona (Covid 19) yang penyebaranya sudah menghawatirkan di sejumlah wilayah dan daerah di Indonesia. Selain itu dampak kekawatiran bagi masyarakat, terpaksa tidak melakukan aktifitas dan menikmati hari weekend ke sejumlah tempat keramaian yang berada diluar rumah.
Akibatnya, reaksinya pasar buah Berastagi dan sejumlah objek wisata, mengalami penurunan sangat signifikan dari pengunjung yang akan menghabiskan masa liburannya. Sebab kehadiran para pengunjung merupakan harapan bagi kami para pedagang buah dan sayur di pasar buah Berastagi ini.
Hal ini dikatakan Marlina Ketaren,43 dan Sahlan Singarimbun, 48 ketika di konfirmasi Waspada di kios pasar buah Berastagi. Dikatakanya, situasi ini terjadi sejak sepekan lalu hingga sampai sekarang.
Namun kondisi ini bukan hanya terjadi di daerahnya, diketahui juga dirasakan secara global di seluruh dunia dar sebagian negara. Meski begitu kondisi membuat kami tetap tabah dan selalu berdoa agar kondisi ini dapat segera kembali membaik.
Hal senada juga dikatakan T Ginting, 46 pedagang jagung yang berada di area pasar buah Berastagi. Meskipun hanya mendapat keuntungan pas pasan dirinya tetap berjulan daganganya.
Dan apabila sampai merugi, dirinya dan para pedagan jangung lainya pasti akan menghentikan daganganya sementara waktu, sampai kondisi akibat dampak dari Covid 19 ini bisa kondusif kembali, katanya.
Situasi ini juga dialami para joki dan sado kuda Berastagi yang menjajakan jasa menuggang kuda bagi para pengunjung di pasar buah Berastagi. Mereka mengaku juga harus merasakan dampak dari penyebaran virus corona yang saat ini terjadi.
Biasanya memasuki hari weekend mulai hari Jumat sampai Minggu, mereka mengaku bisa membawa pulang uang Rp 150 sampai 200 ribu perhari bersih. Dengan situasi sekarang ini, jangankan mendapat seperti itu kembali, untuk mendapat Rp 70.000 saja pun sudah susah.
Situasi ini turut dirasakan Mando Ginting,47 pedagang di seputaran objek wisata Bukit Gundaling. Dirinya mengakui akibat dampak penyebaran virus corona selama sepekan laku hingga sampai sekarang, pengunjung terlihat sepi dari biasnya ratusan kenderaan roda dua, mobil pribadi bahkan bus memenuhi beram jalan di lokasi objek wisata Bukit Gundaling.
Selain turunya kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara, pengunjung dari dalam Kab. Karo juga terlihat sepi, yang biasanya masih terlihat menikmati suasana malam hari di kawasan Bukit Gundaling, akhir Mando.(waspada.id)