MEDAN (Berita): Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia melalui Pusat Pengembangan Karir dan Tracer Study telah membekali calon lulusannya agar lebih siap bekerja di masyarakat.
Ini agar para wisudawan dapat berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan bangsa.
“Kegiatan yang dilakukan di Pusat Pengembangan Karir dan Tracer Study adalah membekali lulusan menulis lamaran kerja, strategi sukses dalam wawancara kerja dan pilihan karir yang tepat,” kata Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes pada wisuda Tahun Akademik 2022/2023 perguruan tinggi tersebut di Medan International Convention Center (MICC), Sabtu (23/6/2023).
Wisuda itu dihadiri Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (ABPPTSI) Sumut Dr H Bahdin Nur Tanjung MM, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Sumut Dr H Muhammad Isa Indrawan SE MM, Danlantamal I Laksamana Pertama TNI Johanes Djanarko Wibowo, Anggota DPRD Sumut dr Tuahman F Purba, SpPK.
USM Indonesia mewisuda 471 lulusan, terdiri dari 21 lulusan Diploma, 206 lulusan sarjana, 220 lulusan profesi, dan 24 lulusan magister, dengan rata-rata IPK lulusan 3.78.
Dituturkannya, USM Indonesia menjembatani lulusan dengan pihak user atau Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), melakukan job fair di kampus, mengundang perusahaan untuk melakukan rekrutmen lulusan secara langsung di kampus.
Ia menyebut, perusahaan itu antara lain PT Biofarma, PT Pharos, RS Awal Bros Batam, Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Kementerian Ketenagakerjaan RI, dan PT Selnajaya perekrutan perawat ke Jepang, serta e-manajemen untuk perekrutan perawat ke Arab Saudi.
Perguruan tinggi ini juga melakukan study tracer pelacakan alumni secara reguler setiap tahun, pemberdayaan alumni sebagai narasumber seminar ilmiah dan dosen praktisi di kampus.
Ivan menjelaskan, visi USM Indonesia menjadi universitas yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing global tahun 2038.
“Maka lulusan USM Indonesia diharapkan mampu memiliki keunggulan dan siap berkarya memberikan pelayanan terbaik di masyarakat, serta memiliki karakter sesuai dengan core values USM Indonesia, yaitu spiritualisme, intelektualisme, profesionalisme, nasionalisme, dan globalisme,” tuturnya.
Ivan menegaskan, core values itu sebagai penciri yang membedakan dengan lulusan dari perguruan tinggi lainnya.
Ivan mengungkapkan, sebanyak 189 mahasiswa USM Indonesia telah dan akan mengikuti program magang kerja dan study independent bersertifikat juga bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemdikbudristek.
“Para mahasiswa ini memiliki kesempatan menimba pengalaman dan pengetahuan nyata dalam dunia kerja di perusahaan-perusahaan besar, baik BUMN maupun multi nasional di seluruh Indonesia,” kata Ivan.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan Dr Parlindungan Purba SH MM menyampaikan ada 3 K atau tiga kunci meraih kesuksesan bagi mahasiswa menyelesaikan studinya yaitu kemampuan, kesempatan dan kemauan. “Ketiga hal ini harus sejalan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kemampuan itu mencangkup skill dan siap bersaing. Sedangkan kesempatan artinya peluang terbuka di hadapan lulusan harus dimanfaatkan.
“Yang terpenting adalah kemauan. Kalau ada kemampuan dan kesempatan, namun tidak ada kemauan, tujuan tidak akan pernah tercapai,” tukasnya.
Parlindungan Purba juga berpesan kepada alumni USM Indonesia yang sudah tersebar di seluruh Indonesia agar tidak melupakan almamaternya dan menjaga nama baik almamater.
“Seperti pesan pendiri Sari Mutiara, Bidan Sauria Sitanggang dan Washington Purba, jadilah mutiara-mutiara yang hidup dan bermanfaat bagi semua orang dan bagi dirimu sendiri,” ujarnya.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumatera Utara Prof Drs Saiful Anwar Matondang, MA, PhD pada kesempatan itu meminta lulusan USM Indonesia terus mengembangkan kemampuan soft skill dan hard skill terutama dalam hal kemampuan berkomunikasi.
“Ini terutama dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang membuka seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk pertukaran mahasiswa belajar di kampus lain,” katanya.
Saiful juga meminta lulusan USM Indonesia terus mengasah kemampuan berkomunikasi, terutama menguasai bahasa Inggris.
Menurutnya, lulusan akan lebih mudah dalam memenangkan persaingan perolehan lapangan kerja dengan kemampuan tersebut. (aje)