Forkopimda Tanjungbalai Rakor Evaluasi Penegakan Disiplin Covid-19

  • Bagikan
Walikota Tanjungbalai diwakili Yusmadahal, SH. Bersama Unsur Pejabat Forkopinda menyaksikan virtual Command Center di Pemko. Beritasore/ist
Walikota Tanjungbalai diwakili Yusmadahal, SH. Bersama Unsur Pejabat Forkopinda menyaksikan virtual Command Center di Pemko. Beritasore/ist

Tanjungbalai (Berita) : Forkopinda Tanjungbalai mengikuti Rakor Evaluasi Penanganan Penegakan Disiplin Covid-19.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bersama Kementerian Kordinator, Panglima TNI dan Kapolri yang dipimpin Menteri Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan Secara Virtual Minggu malam (31/1/2021). di Command Center, Kantor Wali Kota Tanjungbalai.

Acara rakor tersebut di hadiri  Sekda Pemko Tanjungbalai Yusmada SH., MAP, Kajari Tanjungbalai M. Amin SH, MH, Kapolres Tanjungbalai Diwakili  Wakapolres Kompol H. Jumanto SH.,MH, Pabung Kodim 0208 AS Mayor Inf. Indra Bakti, Dandenpom Lanal TBA Kapten Laut (PM) M. Damanik dan Perwakilan Kakan Kemenag Tanjungbalai Hamdan Harahap.

Dalam kegiatan itu, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa masyarakat dengan sosioekonomi rendah memerlukan perhatian ekstra untuk diberikan edukasi mengenai bahaya Covid-19.

Dari Penelitian, responden dengan sosioekonomi rendah hanya 50% yang menyadari bahaya dari Covid-19 yang  diantara responden itu 58% yang menyadari bahwa jika terkena covid-19 dapat menularkan serta membahayakan orang-orang disekitar,” ungkap Luhut.

“Covid-19 merupakan RNA yang mudah bermutasi, penularan yang tidak terkendali mempercepat mutasi virus. penularan perlu dicegah untuk menghindari munculnya varian baru berbahaya seperti di Brazil dan Afrika Selatan”, Ujarnya.

“Untuk itu, Luhut menegaskan agar semua dapat mengambil peran untuk terus mensosialisasikan kepada masyarakat akan bahayanya Covid-19 terutama peran dari Kementrian Agama, Polri, TNI, serta para Kepala Daerah baik Gubernur, Bupati/Wali Kota sampai tingkat pemerintahan terendah. Ia menuturkan secara Historis Dari pelaksanaan PSBB DKI Jakarta pada bulan September Dibutuhkan penurunan Mobilitas diatas 30% untuk mengendalikan penambahan kasus.

“Berdasarkan kasus di DKI, liburan panjang Idul Adha dan Tahun Baru Islam menaikan jumlah pasien dirawat 100% (dari 2.000 ke 4.000), sementara libur panjang akhir Oktober dan nataru menaikkan jumlah pasien dirawat 133% (dari 3.000 ke 7.000),”

“Menko Kemaritiman dan Investasi berharap operasi perubahan perilaku bisa lebih terintegrasi dan dilakukan secara terukur antara TNI, POLRI dan Satpol PP sehingga perekonomian masih bisa tetap berjalan namun jumlah kasus bisa ditekan.

Sementara Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menjelaskan pemberlakuan PPKM tahap pertama yang dimulai tanggal 11 sampai dengan 25 Januari hasilnya Positivity Rate naik dan Ekonomi menjadi tertekan.

“Ini disebabkan karena implementasi PPKM tidak maksimal atau dalam pelaksanaan eksekusi masih kurang, diantaranya disebabkan oleh faktor Kejenuhan masyarakat, kejenuhan aparat dan adanya berita program vaksinasi sehingga mengendurkan masyarakat pada protokol kesehatan,” Ujarnya.

“Ia juga menegaskan perlu adanya langkah-langkah yang signifikan yang bisa memberikan semacam efek kejut dimasa PPKM di tahap kedua sampai 8 Februari. Mulai malam ini harus mulai dirapatkan di daerah khususnya para Forkopimda karena Forkoppimda adalah sebagai kuncinya untuk adanya kekompakan antara Pemerintah Daerah kemudian di dukung oleh TNI dan POLRI dan hal ini agar PPKM dapat benar-benar berdampak positif,” Jelas Tito.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dalam penjelasannya menyampaikan tentang Instruksi sosialisasi Penerapan Prokes (3m) bagi ASN Kementrian Agama, Format Laporan Harian gerakan Sosialisasi Prokes (3M) Kementrian Agama RI tentang Instruksi sosialisasi Penerapan Prokes (3M) bagi ASN Kementrian Agama.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)  harus berdasarkan Instruksi Mendagri Nomor 2 Tahun 2021 dan upaya Polri dalam mengawal dan membantu pendistribusian program Bansos dan Ketahanan Pangan dan Upaya Polri dalam menangani Pandemi Covid-19.

“Hal serupa diungkapkan, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menerangkan permasalahan yang dihadapi masyarakat pada saat dilapangan, target dan sasaran operasi Prokes, saran petugas harus melaksanakan Edukasi dan Sosialisasi untuk dapat menerapkan Prokes Covid-19 kepada masyarakat serta terkait perkembangan Covid-19.

Kami akan selalu melaksanakan Kordinasi dengan seksama bersama Polri dan Pemda setempat. ” Ujarnya. Syn.

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *