PADANG LAWAS (Berita): Sangat disesalkan, hanya gara-gara tersinggung atas isi khutbah Jumat, oknum anak kepala desa aniaya ustadz yang menjadi khatib Jumat (27/12) kemarin.
Demikian Ketua MUI kabupaten Padang Lawas (Palas), Dr (C), H. Ismail Nasution, Lc, MTH kepada Waspada, Senin (30/12), dimana peristiwa tersebut telah dilaporkan sesuai dengan Laporan Polisi Nomor: LP/B/318/XII/2024/SPKT/PALAS/SU, tanggal 29 Desember 2024.
Penganiayaan yang dilakukan tersangka RPH, anak oknum kepala desa tersebut diduga akibat ketersinggungan atas isi khutbah yang disampaikan ustadz ARH saat Sholat Jumat.
Dan akibat penganiayaan itu ARH mengalami luka gores dan memar dibawah ketiak kanan, pada bagian rusuk. Sebelumnya sempat dilakukan mediasi secara kekeluargaan, namun tidak ditemui solusi.
Ketua MUI menambahkan, bahwa isi khutbah yang disampaikan seputar pertanggungjawaban seorang pemimpinan terhadap apa yang dilakukan, semua akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat.
Baik itu pemimpin keluarga, pemimpin di Desa, Kecamatan, ataupun Kabupaten. Bahkan jika seorang pemimpin itu korupsi, harus siap dimintai pertanggungjawaban di Padang Masyhar, dan meminta maaf pada masyarakat satu persatu.
Karena itu kata ketua MUI, kita menyayangkan tindakan oknum anak kepala desa tersebut, apalagi katanya yang bersangkutan tidak mendengar langsung isi khutbahnya, karena jumatan di tempat lain.
Dan semoga kasus ini diselesaikan dengan kebijaksanaan, atau sesuai hukum yang berlaku. Jangan sampai kejadian ini menjadi kekhawatiran atau ketakutan bagi para da’i dan khatib dalam menyampaikan kebenaran di mimbar dan panggung dakwah.
Kemudian kepada seluruh masyarakat Padang Lawas, mulailah sadar hukum, semua tindakan ada konsekwensinya, jangan ceroboh dalam bertindak, keterbukaan informasi dan kesigapan aparat penegak hukum sudah menembus dari perkotaan hingga ke pelosok.
Bagaimanapun para ustadz dan ulama kita adalah suluh dalam kehidupan ini, umat membutuhkan mereka mulai dari urusan dunia hingga urusan akhirat. Jagalah marwah dan kehormatan mereka, jika tidak bisa membantu, minimal jangan persulit mereka menyampaikan kebenaran.
Jika ada penyampaian para ustadz dan ulama kita yang terasa janggal, silahkan melapor ke Majelis Ulama Indoneaia Padang Lawas yang menjadi tenda besar umat Islam, jelas Al ustadz H. Ismail Nasution.(ws).