BATUBARA (Berita): PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) bersama Bank Sampah Taga Berseri menyelenggarakan sosialisasi program pengelolaan sampah kepada masyarakat Desa Kuala Tanjung di Komplek Perumahan Inalum Tanjung Gading. Jum’at (29/11-2024).
Kepada Berita, Manager Seksi Pengelolaan Pemukiman PT Inalum Henra menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berkomitmen menciptakan lingkungan lebih hijau dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang bertanggung jawab sekaligus mendorong partisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Ia menyebut program Bank Sampah Taga Berseri hadir tidak hanya sebagai solusi pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan masyarakat. Dengan konsep daur ulang, sampah rumah tangga seperti plastik, kaca, kertas, dan logam dapat diubah menjadi barang bernilai guna, memberikan manfaat ekonomi sekaligus mengurangi penumpukan sampah di lingkungan.
Henra mengajak masyarakat peduli terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan peluang peningkatan taraf hidup. “Langkah kecil yang kita ambil bersama akan membawa dampak besar bagi keberlanjutan alam dan kualitas hidup kita,” katanya.
Dengan agenda pelatihan cara memilah sampah, manfaat daur ulang, serta sistem menabung sampah untuk mendapatkan nilai ekonomi melibatkan berbagai elemen masyarakat, khususnya warga Desa Kuala Tanjung.
Sementara itu Roiman, salah seorang warga Desa Kuala Tanjung, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini dan mengucapkan terimakasih atas sosialisasi dan pengetahuan yang diberikan sehingga lingkungan kampung halaman kami menjadi lebih asri dan nyaman.
Disebutkannya, Bank Sampah Taga Berseri bukan sekadar tempat menabung sampah, tetapi juga motor penggerak perubahan menuju desa yang lebih bersih, sehat dan ramah lingkungan. Program ini diharapkan menjadi katalisator bagi terbentuknya komunitas yang peduli lingkungan dan mandiri secara ekonomi.
Roiman menyebutkan program berbasis komunitas bertujuan untuk mengurangi volume sampah melalui daur ulang dan pemanfaatan kembali material bernilai guna.(als)