Jalan Kabupaten Penghubung Bandar Pulau-BP Mandoge Asahan Longsor

  • Bagikan

ASAHAN (Berita): Jalan kabupaten di Dusun VI Desa Perkebunan Aek Tarum, Kecamatan Bandar Pulau yang menghubungkan Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan longsor, diduga akibat pergeseran tanah yang dipicu curah hujan tinggi, sehingga memutus total akses jalan utama antar kedua kecamatan tersebut.

Jalan longsor sepanjang lebih kurang 20 meter dan kedalaman 15 meter yang terjadi pada malam Rabu, 8 Januari 2025 itu mengakibatkan kendaraan tidak bisa melintas, sedangkan jalan tersebut merupakan jalan utama warga untuk mencari nafkah.

Humas/HRD PT Bridgestone Perkebunan Aek Tarum Rudi yang dikonfirmasi wartawan Jumat (10/1/2025) mengatakan, longsor ini merupakan kali kedua, pertama telah dilakukan perawatan oleh pihak Bridgestone dengan membentengi tumpukan tanah dalam goni, tetapi akibat curah hujan cukup tinggi dan tidak adanya drainase penampung air aliran ke tempat lain longsor semangkin melebar.

Untuk mengantisipasi pertama longsor untuk bisa dilalui, kata Rudi, pihak Bridgestone telah melakukan pembuatan tanggul dan tembok penahan dengan goni berisi tanah. Namun karena curah hujan cukup tinggi penahan tanah tidak sanggup menerima terjangan air kiriman yang datang terutama dari dua arah yakni Hutarao dan Hamboko yang tertumpu ke badan jalan yang tidak memiliki drainase itu, sehingga menyebabkan jalan jebol dan longsor semangkin parah memutus badan jalan.

“Pihak Bridgestone hanya sebatas melakukan penimbulan jalan yang longsor, karena jalan tersebut sudah merupakan jalan kabupaten”, ucap Rudi.

Rudi juga menjelaskan, bahwa jalan kabupaten yang belum mendapat pengaspalan ini bukan saja hanya dilintasi truk pengangkut hasil karet PT. Bridgestune, tetapi semua armada yang mengangkut sawit milik tauke-tauke sawit serta dari perusahaan-perusahaan besar seperti PT Warisan dan PT Payapinang dengan angkutan melebihi kapasitas.

“Karena mereka beranggapan jalan tersebut merupakan jalan kabupaten, tapi tidak menyadari yang mengerjakan perawatan jalan selama ini hanya pihak PT. Bridgestone,” katanya.

“Perawatan rutin kami kerjakan melakukan penyekrapan agar jalan rata, hanya apa bila datang curah hujan penyekrapan tidak dilakukan karena jalan menjadi licin, kasihan anak sekolah yang lewat sulit dilewati kederaan terutama sepeda motor. Seharusnya tidak semata memikirkan produksi, tapi anak yang melintad ke sekolah dan masyarakat yang mencarinafkah juga perlu dipikirkan”, ungkapnya.

Humas PT. Bridgestone maupun masyarakat Kecamatan Bandar Pulau mengharapkan karena jalan ini sudah merupakan jalan kabupaten seharusnya pemerintah daerah membangun drainase, tujuannya agar curah hujan yang datang tumpuannya tidak ke badan jalan saja tetapi bisa mengalir melalui parit pembuangan yang efektif.

“Drainase harus dibangun untuk menjaga jalan tidak rusak tergenang air, apalagi jalan kabupaten ini merupakan jalan utama, dalam catatan kami dari Pos Security hampir setiap harinya lebih kurang seratus armada pengangkut kelapa sawit melintasi jalan ini dengan muatan over kapasitas”, imbuhnya.

Rudi juga menjelaskan untuk penangan jalan yang longsor ini sesuai rencana akan dilakukan secara bergotong royong dengan melibatkan TNI/Polri Kecamatan Bandar Pulau dan Pemerintahan setempat serta pihak perusahaan diantaranya PT Warisan, PT Payang Pinang karena armada angkutan sawitnya melintasi jalan Kabupaten ini.

“Sesuai rencana PT Warisan dan PT Payang Pinang juga dari PT RGM akan membatu alat berat, sedangkan PT. Bridgestone membatu material dan tenaga, karena alat berat kami sedang dalam keadaan rusak,” tandas Rudi. (min)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *