Jessen Satria Silitonga Danton Paskibra HUT Ke 79 RI Bercita-Cita Masuk Akpol

  • Bagikan
Berita Sore/ist Jessen Satria Silitonga diapit oleh kedua orang tuanya.

ASAHAN (Berita): Jessen Satria Silitonga, siswa SMAN Swadaya Pulau Rakyat terpilih sebagai komandan peleton (Danton) Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) pada upacara HUT ke 79 Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Kecamatan Pulau Rakyat, di Lapangan Bola Kaki PTPN IV Pulu Raja Desa Orika, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan, Sabtu (17/8/2024).

Putra pertama dari empat bersaudara pasangan Tambor Silitonga dengan Nirmala Br Hutapea, lahir di Pulau Rakyat, 25 Mei 2008 itu merasa bangga bisa berperan sebagai komandan pleton.

Peran tersebut memberikannya motivasi, untuk bisa lebih percaya diri pada kemampuan. Karena, menjadi seorang Danton berlatih dengan sungguh-sungguh dan serius serta bisa menjaga kebersamaan dan kekompakan.

“Selama hampir sebulan mengikuti latihan Paskibra banyak wawasan tentang baris-berbaris yang saya peroleh. Apa yang saya dapat dari karier Paskibra sangat positif dan kelak bisa menjadi modal saya masuk Akpol,” ucap cowok pemilik tinggi badan 180 Cm dan berat 78 Kg didampingi ayahnya Tambor Silitonga saat wawancara dengan wartawan Minggu (18/8/2024).

Kebahagiaan itu juga terpancar dari Tambor Silitonga yang mengetahui anaknya itu terpilih menjadi Danton Paskibra dan sukses menjalankan tugas memimpin pletonnya mengibarkan bendera merah putih pada upacara HUT ke 79 RI tingkat Kecamatan Pulau Rakyat.

“Tidak sembarang siswa bisa terpilih menjadi Danton, harus melalui seleksi yang ketat , terutama suara harus lantang, bersikap tegas, intonasi yang jelas, fokus dan konsentrasi melaksanakan setiap gerakan yang diperintahkannya,” kata Tambor Silitonga.

Lanjut kata ketua PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Pulau Rakyat itu, sejak anaknya Jesen terpilih menjadi Paskibra aktif latihan baris berbaris. Hanya kegiatan ekstrakurikuler lain seperti les Bahasa Inggris dan latihan pencak silat terpaksa divakumkan sementara waktu.

“Jessen tercatat sebagai pendekar pencak silat di Perguruan Walet Puti tingkat Madya yang sudah menyandang sabuk hitam. Dia juga aktif di Ormas sebagai ketua KOTI (Komando Inti) PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Pulau Rakyat,” ungkap Tambor. .

“Bagi Jessen waktu adalah belajar untuk mengejar ilmu, sebagai bekalnya kelak untuk meraih cita-citanya masuk Taruna Akpol,” tandas ayah Jessen. (min)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *