GUNUNGSITOLI (Berita): Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Gunungsitoli menggunakan peralatan omprengan plastik, padahal itu dilarang selain stainless.
Di sejumlah sekolah di Kota Gunungsitoli telah mulai pelaksanaan MBG sejak bulan Januari lalu, namun peralatannya menggunakan omprengan atau mangkuk plastik.
Seperti halnya sekolah yang ada di Desa Bawadesolo Senin (28/4/2025), anak-anak disuguhkan makanan yang siap dihidangkan dalam peralatan bukan stainless.
Sementara dalam Petunjuk Teknis (Juknis) Penyelenggaran Bantuan Pemerintah untuk Program Makanan Bergizi Gratis tahun anggaran 2025 dari Badan Gizi Nasional (BGN), salah satu larangannya yaitu Dilarang menggunakan alat makan selain stainless SUS 304.
Kepala Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Kota Gunungsitoli, Syukur Laoli membenarkan peralatan makan bergizi gratis yang sedang berjalan saat ini sejak bulan Januari yang lalu masih menggunakan omprengan atau mangkuk plastik bukan stainless, dan itu juga sudah sepengetahuan pusat Badan Gizi Nasional.
“Itu sudah kita sampaikan di Pusat, dan sekarang Yayasan sedang dalam pengadaan itu dan proses pengiriman ke Nias, jadi terkendala masalah transportasi, di Bawadesolo memang masih plastik sejak bulan Januari karena ketersediaan omprengan kurang waktu itu,” jelas Syukur Laoli.
Pada pendistribusian selanjutnya, Kepala SPPG Gunungsitoli juga telah menegaskan kepada Yayasan tidak boleh lagi menggunakan omprengan plastik tersebut.
“Saya sudah sampaikan ke Yayasan, kita menggunakan plastik ini diperbolehkan hanya tiga bulan saja, selanjutnya nanti harus menggunakan stainles,” tambahnya.
Hingga saat ini, Syukur Laoli menyebut bahwa kuota di Bawadesolo saat ini telah distribusikan MBG sebanyak 3.481 oleh Yayasan Karya Indonesia Emas. (KZ)