Mewakili Bupati Madina Curhat Soal Jalan Rusak

  • Bagikan
 ( Foto Kiri) Kondisi jalan rusak di Desa Barbaran, Kec. Panyabungan Barat, Kab. Madina, (Foto  Kanan) Jalan 'kupak-kapik' di dekat Balai Desa Batanggadis Jae, Kec. Panyabungan Barat, Kab. Madina. beritasore/Irham Hagabean Nasition
 ( Foto Kiri) Kondisi jalan rusak di Desa Barbaran, Kec. Panyabungan Barat, Kab. Madina, (Foto  Kanan) Jalan 'kupak-kapik' di dekat Balai Desa Batanggadis Jae, Kec. Panyabungan Barat, Kab. Madina. beritasore/Irham Hagabean Nasition

MADINA (Berita): Mewakili Bupati Madina menumpahkan curahan hati (curhat) menyangkut sejumlah jalan rusak di Mandailing Natal.

Ini, disampaikannya kondisi jalan ‘kupak-kapik’ menuju Batanggadis Jae, Kec. Panyabungan Barat, Kab. Mandailing Natal, dalam suatu acara disampaikan Asisten I Pemkab Madina Syahnan Pasaribu mewakili Bupati di luar teks, Selasa (1/11).

“Terus terang, jalan ke desa ini belum mulus, dibutuhkan upaya kerja keras mengatasinya ” ujar Syahnan Pasaribu saat evaluasi Desa Batanggadis Jae kategori tertib administrasi tingkat Sumut dihadiri lima personel dari Tim Evaluasi Provinsi.

Dijelaskannya, Madina tergolong luas, terluas kedua di Sumut setelah Langkat. “Luas Madina 6.628 km2, yang terdiri dari 8,4% Sumut,” ujar Syahnan yang berbicara mewakili Bupati Madina.

Dalam pidato tertulis di luar teks, Syahnaan mengungkapkan, kondisi jalan di sejumlah ruas jalan Madina sangat kontras dengan kondisi Sumatera Barat yang umumnya mulus.

“Kita tahu persis, begitu melewati Sumatera Barat memasuki Madina. Kita tahu sudah memasuki Madina, bergoyang. Terus terang, kita malu,” katanya.

Persoalannya, lanjut Syahnan, ini karena  keterbatasan anggaran. “Jalan kabupaten di Madina 1.800 km, yang diperbaiki sekira 50 persen yang sebagian sudah rusak,” ujarnya.

Untuk percepatan penanganan peningkatan kualitas jalan di Madina, lanjut Syahnan, kita butuh uluran tangan dari Pemprov Sumut, sehingga persoalan ketimpangan pembangunan khususnya jalur transportasi darat antara pantai timur Sumut dan pantai barat tidak makin melebar.

“Selanjutnya, pembangunan dan penanganan infrastruktur jalan antara Kab. Madina sebagai daerah perbatasan Sumut dengan Sumbar  berjalan beriringan,” ujar Syahnan Pasaribu. (irh)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *