Batubara (Berita) : Pemerintah Kabupaten Batubara beserta jajaran bekerja ekstra keras dalam pencegahan Covid-19, karena Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjadi 134 orang.
Hal itu disampaikan Bupati Batubara Ir.Zahir M.AP didampingi Kapolres Batubara AKBP Ikhwan Lubis SH,MH ,Kepala Dinas Kesehatan Kab.Batubara drg. Wahid Khusayiri ,Direktur RSUD Batubara dr.Jhon Lihar Purba kepada sejumlah Wartawan pada sidak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kwala Gunung Kecamatan Datuk Lima Puluh Kabupaten Batubara Sumatera Utara Selasa (31/03).
Bupati menginstruksikan jajarannya hingga tingkat desa, kelurahan untuk mengguatkan segala upaya guna mencegah merebaknya virus yang sangat mematikan itu. Pemkab.Batubara telah mendistribusikan masker, disinfektan, membentuk Call Center, menunjuk seluruh Puskesmas dan RSUD Batubara untuk siaga 24 jam hingga mempersiapkan ruang isolasi.
Bupati menyatakan Batubara dalam kondisi resiko tinggi terhadap penyebaran Covid 19, tanpa menyebut jumlah ODP sebelumnya, telah terjadi peningkatan cepat ODP menjadi 134 orang.
Menurutnya resiko tinggi tersebut tidak terlepas dari panjangnya garis pantai dan banyaknya pelabuhan tikus di Kabupaten Batubara yang berpotensi sebagai tempat masuknya virus corona dalam mengantisipasi munculnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Mereka perlu perawatan, kita tidak mau ada yang meningal, kita harus siapkan fasilitas, tidak perlu ada korban, kita memang memiliki keterbatasan anggaran seperti membuat dapur umum,tapi mereka juga butuh informasi, AC, TV” ujar Bupati sembari berjalan memeriksa seluruh ruangan dan menginstruksikan Direktur RSUD mempersiapkan kelengkapan RSUD Batubara.
Kata Bupati belanja hari ini, jangan ada ditunda tunda”, perintah Bupati kepada Direktur RSUD Batubara.
Bupati juga minta agar Direktur RSUD mensavetikan petugas kesehatan dan menyerahkan APD (Alat Perlengkapan Diri) isolasi.
Sementara kapolres Batubara AKBP H Ikhwan Lubis SH MH mengatakan sangat berisiko tinggi ,banyak masyarakat Batubara yang pulang dari luar negeri melalui jalur – jalur tikus, yang tidak bisa kita kontrol, tiba-tiba saja sudah sampai mereka diBatubara, sementara daerah sanakan daerah pandemi juga, sudah banyak yang positif. (als)