PADANG LAWAS (Berita): Kondisi Kabupaten Padang Lawas (Palas) di usia 17 tahun saat ini sangat memprihatinkan, sudah parah, harus ditangani serius pemimpin yang tulus.
Demikian menurut Ir. H. Elizar Hamonangan Daulay Minggu (8/9), ia merupakan putra perantau asal desa Matondang kecamatan Ulu Barumun, kabupaten Padang Lawas, yang juga salah satu tokoh yang ikut terlibat langsung dalam perjuangan pemekaran, lahirnya kabupaten Padang Lawas, 17 tahun lalu.
Elizar Hamonangan bersama sejumlah toko pemekaran lainnya, termasuk H. Ridho Harahap, H. Tongku Paruhum Hasibuan dan H. Imron Harahap begitu bersyukur saat diputuskan di DPR RI akan pembentukan daerah otonom baru kabupaten Padang Lawas.
Hal itu dituangkan dalam undang-undang nomor 38 tahun 2007, tentang pembentukan daerah otonom baru, kabupaten Padang Lawas, provinsi Sumatera Utara.
Perjalanan panjang proses perjuangan pemekaran kabupaten Padang Lawas, tentu banyak tantangan dan rintangan yang dilalui, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tetapi berkat doa dan dukungan segenap lapisan masyarakat, akhirnya harapan terbentuknya kabupaten Padang Lawas terwujud. Dengan harapan akan mendorong percepatan pembangunan, terbukanya kesempatan kerja dan peluang usaha.
Ironisnya 17 tahun sudah berjalan, kondisi kabupaten Padang Lawas ternyata masih sangat jauh dari yang diharapkan.
Tidak hanya menyangkut percepatan dan pemerataan pembangunan yang diharapkan bisa terwujud. Kesempatan kerja dan peluang usaha hanya sekedar isapan jempol belaka.
Sehingga ketika bertemu ramah sekaligus bertukar pikiran dengan bakal calon Bupati Putra Mahkota Alam Hasibuan (PMA), Elizar Hamonangan berharap bisa menciptakan kondisi yang lebih baik.
Putra Mahkota juga memiliki bacground sebagai pengusaha muda dan telah memiliki kemampuan manajement untuk mengelola beberapa perusahaan milik keluarga.
Apalagi dibantu bakal calon wakil Bupati, H. Achmad Fauzan Nasution (AFN) dengan basic keagamaan, ulama muda yang juga merupakan pimpinan pondok pesantren.
Karena itu mereka sengaja merangkai sebuah motto yang sederhana, tetapi memiliki pengertian yang luas dan mendalam, “luruskan niat teruslah bermanfaat”.
Sehingga pengabdian pasangan PMA -AFN dalam memimpin kabupaten Padang Lawas ke depan dengan niat yang lurus agar memberi manfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Padang Lawas, jelas H. Elizar. (a30)