Pemred Harian Waspada Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Nurkarim Nehe

  • Bagikan
Keterangan foto: Waspada/Rasudin Sihotang Jenazah Nurkarim Nehe diangkat menuju peristirahatan terakhirnya, diiringi doa dari keluarga, sahabat, dan rekan-rekan. Sosok wartawan senior ini meninggalkan warisan kebaikan dan dedikasi yang akan selalu dikenang.
Keterangan foto: Waspada/Rasudin Sihotang Jenazah Nurkarim Nehe diangkat menuju peristirahatan terakhirnya, diiringi doa dari keluarga, sahabat, dan rekan-rekan. Sosok wartawan senior ini meninggalkan warisan kebaikan dan dedikasi yang akan selalu dikenang.

KISARAN (Berita) : Dunia pers kembali berduka dengan berpulangnya wartawan senior Nurkarim Nehe di Kota Kisaran Kab Asahan, Minggu (6/10) pukul 04.00.

Pemimpin Redaksi Harian Waspada, H Prabudi Said diwakili Redaktur Sumut, David Swayana di rumah duka di Jln Batu Intan Kel Sidodadi, Kisaran, menyampaikan ucapan belasungkawa mendalam atas kepergian tokoh pers yang telah mengabdikan dirinya di dunia jurnalistik selama lebih dari tiga dekade ini.

“Innalillahi wainna ilaihi raji’un. Hari ini, saya mewakili Pimpinan Harian Waspada dan Keluarga Besar Waspada Grup, menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya ke Rahmatullah almarhum Nurkarim Nehe, seorang wartawan senior yang memiliki dedikasi tinggi terhadap profesi dan media massa tempatnya mengabdi,” ujarnya.

Prabudi mengungkapkan, Nurkarim Nehe merupakan sosok yang sangat berpengaruh di kalangan wartawan, khususnya di Harian Waspada. Nurkarim Nehe telah menjadi bagian dari keluarga besar Harian Waspada sejak tahun 1992.

Nehe dikenal sebagai wartawan yang penuh semangat, bahkan hingga akhir hayatnya. Prabudi juga mengenang bagaimana almarhum selalu siap menjalankan tugas-tugas jurnalistik, meskipun usianya sudah tak muda lagi.

Tercatat, almarhum kerap kali menggantikan juniornya dalam liputan besar, seperti saat Gunung Sinabung meletus pada periode 2010-2020, serta kecelakaan kapal KM Sinar Bangun di Danau Toba pada tahun 2018.

“Ini membuktikan bahwa usia tidak menjadi penghalang bagi almarhum untuk tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai wartawan dalam melahirkan karya jurnalistik,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Komisaris Utama Harian Waspada, H. Tribuana Said, memberi memberi penilaian bahwa Nurkarim Nehe adalah sosok visioner.

“Nehe tak pernah berhenti belajar, meski usianya tak lagi muda. Almarhum tetap melahirkan karya jurnalistik yang berkualitas dan selalu membimbing juniornya dengan penuh kehangatan,” katanya.

Kepergian Nurkarim Nehe yang dikenal mengayomi dan menjadi mentor bagi rekan-rekan wartawannya, diakui sebagai kehilangan besar bagi Harian Waspada.

“Wafatnya almarhum Nurkarim Nehe membuat Harian Waspada kehilangan salah seorang wartawan terbaiknya,” tuturnya.

Prabudi turut mendoakan agar amal ibadah Nurkarim Nehe diterima oleh Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Nurkarim Nehe meninggalkan seorang istri, tiga anak, dan dua cucu. Nehe dikenal sebagai sosok yang tidak hanya mengabdi di dunia jurnalistik, tetapi juga aktif di bidang olahraga, hingga saat-saat terakhirnya. (A21)

 

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *