STABAT (Berita): Kabupaten Langkat yang dikenal dengan semboyannya ‘Bersatu Sekata Berpadu Berjaya’ baru saja memperingati HUT yang ke-272 pada 17 Januari 2021 lalu.
Di bumi bertuah penjaga marwah dan adat istiadat Melayu ini, terkandung potensi sumber daya alam dan destinasi wisata yang cukup besar yang dikenal hingga mancanegara.
Langkat, dahulunya dikenal sebagai daerah penghasil minyak bumi, yang berpusat di Pangkalan Brandan.
Di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam ini, juga tersimpan sejumlah potensi wisata unggulan berkelas dunia.
Wisata Bukit Lawang di Bahorok, telah sejak lama dikenal wisatawan domestik dan mancanegara yang di dalamnya juga terdapat lokasi rehabilitasi dan konservasi Orangutan.
Wisatawan juga telah cukup mengenal objek wisata Tangkahan di Namu Sialang, Kec. Batang Serangan yang merupakan destinasi ekowisata dengan suasana alam yang masih terjaga.
Belum lagi objek wisata Batu Katak di Lau Damak, Kec. Bahorok. Wisata Arung Jeram di Kec. Sei Bingai, serta wisata Religi Babussalam, Besilam yang bisa menyedot puluhan hingga ratusan ribu pejiarah setiap tahunnya dari dalam hingga luar negeri.
Tidak hanya itu, menurut Plt Bupati Langkat H Syah Afandin, Langkat memiliki 81 destinisasi wisata. Dan bila dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) bagi Langkat.
Untuk membangun Langkat, memaksimalkan berbagai potensi dan pesona Negeri Melayu ini, H Syah Afandin yang akrab disapa Bang Ondim, mengungkapkan sejumlah kiatnya dalam perbincangan santai dengan host M Ikhyar Harahap pada acara “Kombur Malutup” Waspada TV di kantornya di Stabat, Selasa (8/2).
Mantan anggota DPRD dan Ketua PAN Langkat ini bertutur, secara historis sejak dulu Langkat ini sudah maju. Sejak tahun tahun 1882 telah ada terjalin hubungan dagang dengan asing, utamanya negara-negara di Timur Tengah.
“Saya melakukan muhasabah, kenapa sekarang ini kok menurun. Memang kita tak lagi daerah penghasil minyak bumi, tapi kita masih memiliki sumber potensi lain.
Kita punya perkebunan dan pertanian yang luas. Objek wisata kita bisa bersaing. Kita juga punya laut dan pesisir pantai yang panjang. Ini semua bisa kita kembangkan,” ujarnya.
Untuk memajukan Langkat, Bang Ondim yang dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dan patuh pada Emak nya ini pun menyampaikan, Langkat membuka diri seluas-luasnya bagi investor.
“Di berbagai kesempatan dan melalui forum ini juga, kami undang investor sebanyak-banyaknya untuk berinvestasi di Langkat. Kita akan beri kemudahan regulasi agar investor bisa menanamkan modalnya di Langkat,” tutur Ondim.
Banyak sektor yang terbuka bagi investor, mulai dari perkebunan, pertanian, pariwisata, perdagangan dan jasa, transportasi dan lainnya.
“Di Langkat ini belum ada mal dan hotel. Ini peluang bagi investor untuk membuka mal dan hotel. Kita punya objek wisata dan Langkat melupakan daerah penghubung dan berbatasan langsung dengan Aceh,” katanya.
Terpenting, sebut dia, investor yang masuk harus berwawasan lingkungan serta bisa menampung tenaga kerja lokal, karena di Langkat tingkat pencari kerja masih cukup tinggi.
Dengan masuknya investasi, kata Ondim, pembangunan berjalan, UMKM hidup dan perekonomian masyarakat bertumbuh.
“Agar investasi masuk ke Langkat, selain mempermudah regulasi, kita terus melakukan pembenahan infrastruktur seperti jalan. Ini juga untuk mendukung sektor pariwisata kita. Karena orang akan enggan berkunjung dan berinvestasi ke Langkat jika infrastruktur kita jelek,” tuturnya.
Langkat, menurut Ondim, juga membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat untuk mengembangkan potensi daerah ini, termasuk adanya keinginan dari Pemkab Langkat untuk mengembangkan lokasi eks kilang minyak Pertamina di Pangkalan Brandan menjadi kawasan industri Langkat.
“Pemerintah pusat telah memberi sinyal dukungannya. Kita telah sampaikan ke Presiden Jokowi dan Menko Merves Luhut Binsar Panjaitan akan rencana Pemkab Langkat saat kunjungan Presiden Jokowi ke Langkat untuk meresmikan jalur tol Medan-Langkat beberapa waktu lalu,” ujar Ondim.
Bahkan Pak Luhut, kata Ondim, telah mengundang dan meminta dirinya untuk menyampaikan roodmap rencana pengembangan kawasan industri Langkat di eks lokasi kilang minyak Pertamina Pangkalan Brandan ke Kantor Menko Merves di Jakarta, serta akan mengkoordinasikannya dengan Kementerian BUMN.
“Pembangunan jalan tol yang menghubungkan Medan – Langkat serta akan tersambung hingga Aceh, akan membawa dampak positif bagi Langkat.
Kita yakin investor akan semakin tertarik berinvestasi di Langkat. Karenanya kita sangat mengapresiasi program-program Presiden Jokowi,” pungkasnya.(WaspadaTV)