NIAS UTARA (Berita): Ratusan warga Dusun 1, Rukun Tetangga (RT) 8, Desa Bitaya, Kecamatan Alasa Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara, puluhan tahun terisolir dari jangkauan listrik
Mereka hanya menggunakan listrik tenaga surya yang sederhana dan terkadang tidak dapat memenuhi kebutuhan rumahtangga.
Mereka mengusulkan dan meminta ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang terkesan diabaikan dengan kondisi ini untuk segera menyediakan layanan listrik milik negara.
Hingga kini masih banyak warga di Kepulauan Nias yang setiap malam selalu gelap gulita tanpa penerangan lampu listrik.
Begitulah yang dialami oleh ratusan warga penduduk Dusun 1, Rukun Tetangga (RT) 8 Desa Bitaya Kecamatan Alasa Kabupaten Nias Utara Provinsi Sumatera Utara.
Selama ini mereka hanya mengandalkan lampu teplok yang menggunakan minyak tanah tidak setiap hari, karena biaya sangat mahal.
Keluhan warga disampaikan ke PLN namun terkesan diabaikan sementara kebutuhan layanan listrik sangat mereka butuhkan setiap hari.
Menurut pengakuan salah satu warga Wilzon Arif Hulu, keluarga memang memiliki pembangkit listrik tenaga surya namun tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
Masih menggunakan kayu bakar untuk seluruh kebutuhan ditambah lagi mereka memiliki anak kecil untuk memenuhi kebutuhannya dalam menyediakan makanan selalu mengandalkan kayu bakar.
Hal ini dia sampaikan (Wilzon Arif Hulu) kepada awak media saat diwawancarai dirumahnya di Lasarasalo’o RT 8, Dusun 1, Desa Bitaya, Kecamatan Alasa, Kabupaten Nias Utara pada hari Kamis, (5/9/2024)
Dirinya berharap kepada Presiden Joko Widodo dan Presiden nantinya Bapak Prabowo Subianto kiranya dapat meringankan mereka dalam pemenuhan layanan listrik ini.
Sementara menurut Sokhi’oya Zalukhu, Kepala Dusun 1, RT 8, Desa Bitaya Kecamatan Alasa Kabupaten Nias Utara Provinsi Sumatera Utara, warga di wilayah ini hanya dapat mengerjakan aktivitas sehari-hari dengan peralatan manual saja. (KZ)