Simalungun Butuh Rp450 Miliar Untuk Perbaiki Saluran Tertier

  • Bagikan

SIMALUNGUN (Berita): Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga SH MM menegaskan saat ini daerahnya butuh Rp450 miliar untu memperbaiki saluran tertier buat mengairi persawahan masyarakat.

Ia memaparkan hal itu ketika menerima audensi pengurus PWI Kabupaten Simalungun bersama ketua Konferensi IV Kamis (22/11) di Kantor Bupati di Pamatang Raya.

Dalam pertemuan yang singkat tersebut, orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten Simalungun ini mendukung sepenuhnya kesuksesan konferensi yang akan dilaksanakan Selasa (28/11) di Hotel Singasong Jalan Sangnawaluh Kecamatan Siantar kabupaten Simalungun.

Sebelum memaparkan kondisi perkembangan Simalungun selama kepemimpinannya, Bupati Radiapoh akan mengupayakan hadir saat konferensi PWI Simalungun.

Ia juga memaparkan ia merasa miris melihat kondisi pertanian di Kabupaten Simalungun. Untuk memperbaiki saluran tertier yang langsung menghubungkan ke areal persawahan petani membutuhkan biaya yang cukup besar mencapai Rp450 miliar.

Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Simalungun sudah berupaya secara perlahan-lahan untuk menjemput bola ke Pemerintah Pusat agar permasalahan petani Simalungun berangsur-angsur pulih kembali dan bisa menjadi lumbung beras di Provinsi Sumatra Utara seperti tahun 1980-an.

Untuk tahun anggaran 2024 Dinas Pertanian Simalungun memperoleh sumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp2 miliar untuk memperbaiki saluran tertier. Saat ini dinas terkait sedang meninjau lokasi.

Bupati Simalungun juga mengakui banyaknya lahan persawahan yang beralih fungsi menjadi tanaman keras seperti kelapa sawit, karet dan lainya itu karena tidak adanya saluran tertier yang langsung mengairi persawahan.

Kendala yang dihadapi petani sawah di Kabupaten Simalungun secara perlahan akan teratasi jika seluruh komponen terkait mendukung.

Bupati Radiapoh minta dukungan kepada pers khususnya PWI apa yang telah dilakukan pemerintah Kabupaten Simalungun selama kepemimpinannya. Sebab tanpa ada dukungan dari berbagai pihak masalah pertanian di Tano Habonaron do Bona sulit diatasi. (surati).

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *