Pembangunan Drainase Kota Subulussalam Diduga Pemborosan

  • Bagikan
Pembangunan Drainase di jalan Malikussaleh Kecamatan Simpang kiri kota Subulussalam yang dikerjakan menggunakan alokasi dana Otsus Aceh Tahun 2021 sebesar 1 Milyar lebih duga terjadi pemborosan anggaran, pasalnya tahun lalu juga sudah dilaksanakan pengerjaan nya.beritasore/M.Zaelani Sidik
Pembangunan Drainase di jalan Malikussaleh Kecamatan Simpang kiri kota Subulussalam yang dikerjakan menggunakan alokasi dana Otsus Aceh Tahun 2021 sebesar 1 Milyar lebih duga terjadi pemborosan anggaran, pasalnya tahun lalu juga sudah dilaksanakan pengerjaan nya.beritasore/M.Zaelani Sidik

Subulussalam (Berita): Pembangunan Drainase yang ada di Jalan Malikussaleh Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam di duga terjadi pemborosan anggaran, pasalnya Drainase tersebut telah di kerjakan tahun lalu.

“Bangunan drainase itu telah di kerjakan tahun lalu dengan sistem di-PL kan, tapi anehnya mengapa dilakukan kembali pengerjaan nya di titik lokasi yang sama dengan menggunakan alokasi dana Otsus Aceh Tahun 2021 sebesar satu Miliar lebih, ini namanya Pemborosan anggaran”Kata Warga disana yang enggan disebutkan jati diri nya, Sabtu (13/11).

Seharusnya Kata warga dana sebesar itu dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain,bukan mesti menganggarkan ke Drainase melulu.masih banyak infrastruktur lainnya yang harus diperhatikan Pemerintah Kota Subulussalam melalui Dinas PU,”Drainase memang perlu tapi fisik lain juga mesti disentuh”ujar nya.

Kami berharap agar Walikota dan Wakil Walikota dapat mengarahkan Jajaran SKPK nya agar dalam menganggarkan fisik kegiatan lebih selektif lagi dengan mengedepankan skala prioritas utama, jangan sampai terjadi pemborosan yang tidak perlu,”terlebih ini kan masa defisit anggaran jadi selektif lah”.

Hemat kami tambah warga menambahkan drainase dimaksud belum terlalu mendesak sekali pengerjaan nya,sebab anggaran sudah dimasukkan tahun lalu walaupun masih sekedar PL, amatan kami pembangunan jalan Jabi-Jabi Barat – Sultan Daulat menuju Suak Jampak -Runding lebih mendesak lagi pengerjaan nya ketimbang ini tutur warga.

Tidak terbayangkan betapa sulit nya saudara kita disana menuju Kota Subulussalam, jalanan lumpur dan becek sehingga sangat menyulitkan transfortasi orang atau barang,”mereka terpaksa menumpang lewat melalui perkebunan Perusahaan”.

Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Subulussalam,Alhaddin Deski yang dikonfirmasi wartawan mengakui bahwa drainase itu telah di kerjakan tahun lalu namun saat ini pihak penyedia hanya menyesuaikan saja dengan mengorek bawah dan itu paling sekitar 5 meter disesuaikan,”itu enggak kita bayar” kata Alhaddin.(zel).

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *