Aneka Kuliner Meriahkan Hari Kebangsaan Ke 64 Malaysia

  • Bagikan
Konjen Malaysia di Medan Aiyub Omar (lima kanan) bersama isteri (enam kanan) dan Konsul Pelancongan/Direktur Tourism Malaysia Hishamuddin Mustafa (empat kanan) bersama isteri (tiga kanan) pada acara Malaysia Culinary Diary Senin (30/8). beritasore/laswie wakid
Konjen Malaysia di Medan Aiyub Omar (lima kanan) bersama isteri (enam kanan) dan Konsul Pelancongan/Direktur Tourism Malaysia Hishamuddin Mustafa (empat kanan) bersama isteri (tiga kanan) pada acara Malaysia Culinary Diary Senin (30/8). beritasore/laswie wakid

MEDAN (Berita): Menjelang Hari Kebangsaan Ke 64 Malaysia yang jatuh pada hari ini Selasa, 31 Agustus 2021, Tourism Malaysia Medan menggelar acara “Malaysia Culinary Diary” mengetengahkan aneka kuliner khas negara tetangga itu.

Acara itu digagas Direktur Tourism Malaysia/Konsul Pelancongan Hishamuddin Mustafa berlangsung di halaman Kantor Konsulat Jenderal Malaysia di Jalan Diponegoro Medan Senin (30/8).

Dengan menu unggulan yakni Nasi Dagang plus acar timun, wortel tambah bawang. Gulai ikan tongkol, puding Diraja, teh tarik dan atraksi pisang goreng tepung Adabi.

Produk dari Malaysia  Adabi ini juga memperkenalkan  aneka tepung bumbu lainnya siap pakai termasuk beras ketupat.

Konsul Jenderal Malaysia di Medan Aiyub Omar ketika membuka acara itu mengatakan “Malaysia Culinary Diary” memperkenalkan sedikit kuliner khas Malaysia.

“Malaysia terdiri dari beragam etnis, jadi makanannya juga dipengaruhi oleh etnis,” katanya.

Perkenalan kuliner ini juga untuk menambah pengetahuan masyarakat Medan agar tertarik datang ke Malaysia.

Biasanya orang Medan suka ke Penang untuk menikmati nasi kandar. Tapi sebenarnya masih banyak kuliner lain di Malaysia yang wajib dicicipi jika datang ke sana.

“Orang ke Malaysia biasanya wajib memburu roti canai, teh tarik karena di mana-mana ada di setiap kota di Malaysia,” ungkap Aiyub.

Ia menambahkan Malaysia merupakan beberapa negara dalam dunia, jadi kulinernya pun diplomasi di mana batas kerajaan terkait langsung dengan sejumlah negara seperti Thailand, Taiwan, Kamboja dan sebagainya, termasuk Indonesia. “Food diplomasi ini merupakan alat menarik wisatawan,” terang Aiyub.

Masa pandemi Covid-19 ini, menurut Aiyub, perjalanan wisata memang agak terhenti.

Namun di Malaysia mulai September sudah dibolehkan wisata regional antar negara bagian. “Mudah-mudahan pandemi segera berakhir,” kata Aiyub.

Direktur Tourism Malaysia/Konsul Pelancongan Hishamuddin Mustafa mengatakan wisatawan datang ke Malaysia dengan tujuan utama akomodasi, shoping dan kuliner.

Khusus kuliner mampu meraup pendapatan sampai 33 persen dari pemasukan sektor wisata.

Rata-rata berkunjung ke Malaysia menginap lima hari. “JadI kuliner salah satu daya tarik wisata ,” ungkap Hishamuddin.

Menurutnya, kuliner di Malaysia itu sangat banyak, setiap kota punya ciri khas tersendiri. Kali ini memperkenalkan kuliner dari Negeri Pantai Timur. Nasi Dagang, acar mentimun dan gulai ikan tongkol dari Kelantan dan Negeri Trengganu.

Puding Diraja dimasak di Istana Sultan di Pahang dan sangat disukai orang Malaysia.

Ia menjelaskan Nasi Dagang sejarahnya dulu datang orang Bugis berdagang ke Trengganu (Pantai Timur), mereka masak nasi  untuk disuguhkan buat Raja.

Tapi tak sengaja, beras tumpah ke beras pulut yang bersantan dan dimasak semua.

Orang-orang Bugis ini sangat takut apalah jadinya nasi ini nanti. Rupanya terdengar oleh Raja dan Raja datang ke sana, malahan Raja terkejut bau nasinya harum dan enak sekali.

Nasi yang dimasak pedagang ini  ternyata disukai Raja. Esoknya, Raja meminta dibuatkan nasi tersebut yang kemudian bergelar Nasi Dagang.

Nasi Dagang terbuat dari beras campur pulut yang dimasak dengan santan, rasanya mirip dengan nasi lemak.

Tapi Nasi Dagang lebih pulen, harum dan enak dimakan dengan lauk gulai ikan tongkol plus acar mentimun.

“Kalau orang ke Kelantan dan Negeri Trengganu selalu mencari ini. Tapi sekarang di mana-mana di Malaysia ada dijual,” ungkap Hishamuddin.

Sedangkan puding Diraja terkenal di Negeri Pahang. Dulu puding ini tak boleh dimasak di luar Kerajaan.

Puding ini bahannya terdiri dari telur bebek (kuningnya saja), bisa juga telur ayam tapi kadang kuningnya agak pucat, pisang lemak manis, manisan ceri, kacang mete, kolang kaling dan toping lainnya.

Cara buatnya, air panas didihkan sedikit, taruh gula pasir secukupnya.

Setelah air mendidih, masukkan telur dengan cara menuangkannya dari ujung botol sehingga bentuknya panjang-panjang.

Setelah masak, angkat dan tarok di mangkuk, isi dengan toping di atasnya lalu siram dengan susu manis. Rasanya segar dan enak. Pisang lemak tadi digoreng dengan tepung.

“Puding Diraja ini enak sekali, kuning telur bebek rasanya manis. Wajib merasakannya kalau ke Malaysia,” ujar Hishamuddin.

Ia berharap ada kebijakan baru usai pandemi dalam dua tiga bulan mendatang dimana turis asing bisa masuk kembali. Mulai September ini turis lokal sudah bisa berwisata antar negerI. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *