Mayday …. Perlu Sinergi Antara Pemerintah, Pengusaha Dan Pekerja

  • Bagikan
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sumut menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) Provinsi Sumut Tahun 2021 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut Jalan Sudirman Medan, Sabtu (1/5/2021).beritasore/Ist
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sumut menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) Provinsi Sumut Tahun 2021 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut Jalan Sudirman Medan, Sabtu (1/5/2021).beritasore/Ist

MEDAN (Berita): Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan diperlukan sinergi antara pemerintah, pengusaha dan pekerja untuk kesejahteraan buruh.

Gubsu juga mengingatkan agar buruh memahami profesinya serta seperti apa gerakan yang dibangun untuk tujuan bersama yaitu kesejahteraan.

Demikian Gubsu dalam sambutannya Hari Buruh Sedunia 1 Mei (Mayday) yang berlangsung di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dibad Gubernur, Jln. Jenderal Sudirman No. 41 Medan, Sabtu, (1/5)

Dalam sambutannya Edy juga mengingatkan kembali dimulainya Hari Buruh.

Bahwa Hari Buruh di Indonesia  mulai diperingati sejak 1920 silam, setelah kongres dunia di Prancis  menetapkannya pada 1889.

Sejarah ini merupakan catatan penting terhadap gerakan kelas pekerja dalam menuntut kesejahteraan.

Sebagaimana pada tema Hari Buruh kali ini, lanjut Edy, yakni Mayday Recover Together, Bersinergi dan Berinovasi Membangun Sumut Bermartabat.

Sehingga perlu ada sinergi antara penguasa (pemerintah), pengusaha dan pekerja.

Seperti penentuan upah, jika penghasilannya kecil pasti tak akan cukup. Ketidakstabilan ekonomi kemudian akhirnya menimbulkan gejolak dan demonstrasi.

Kalau di Eropa, pengusahanya menyalahi aturan sesuai tuntutan hidup layak (upah buruh), bisa didemo.

Tetapi upah minimum itu ada hitungannya, harus jelas. Makanya perlu kita duduk bersama,” jelas Edy Rahmayadi.

Selain itu, Edy juga mengapresiasi kegiatan peringatan Hari Buruh yang berlangsung meriah di Sumut.

Hanya saja, selain peringatan selayaknya perayaan itu, perlu diperkuat dengan membangun gerakan yang lebih berguna.

“Saya ingin setiap gerakan ada gunanya. Jadi tidak hanya sekadar teriak-teriak.

Kalau boleh Mayday ini tidak harus hanya 1 Mei saja diperingati.

Tetapi bagaimana dibuat beberapa hari kegiatan yang sifatnya duduk bersama dan menganalisis kondisi kekinian dan rencana kedepan,” pungkasnya.

Acara tersebut dimeriahkan dengan berbagai kegiatan olahraga, sosial dan kesehatan. Turut mendampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut Baharuddin Siagian, serta sejumlah pejabat lainnya.

Hadir di antaranya Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Dadang Hartanto, mewakili Pangdam I/BB, Pangkosek, Danlantamal, Kejati Sumut, Ketua DPD KSPSI Sumut CP Nainggolan dan Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sumbagut Panji Wibisana, serta seratusan perwakilan serikat buruh/pekerja di Sumut.

Berjalan Dengan Baik

Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut Baharuddin Siagian melaporkan bahwa pelaksanaan kegiatan peringatan Mayday tahun ini berjalan dengan baik dan dirinya mengungkapkan apresiasi Gubernur kepada para buruh yang menjadikan momentum kali ini kondusif dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

“Rangkaian yang sudah kita lakukan adalah seperti perlombaan sepeda hias dan pemberian hadiah lucky draw ke semua perwakilan serikat buruh, buka puasa bersama dengan Forkopimda yang dihadiri Wakapolda Sumut. Dan ketiga, kita lakukan vaksinasi untuk 100 orang buruh,” sebut Bahar.

Begitu juga kegiatan positif lainnya seperti pembagian sembako yang berasal dari berbagai instansi, yakni Polda Sumut, Apindo maupun BPJamsostek kepada buruh. Sehidarid peringatan Hari Buruh sedunia disambut gembira.

“Pesan Gubernur juga agar ada analisis dan diskusi dengan pakar dan pekerja, apa yang harus kita buat untuk perbaikan kesejahteraan buruh di Sumut.

Tentu ini jadi catatan penting agar 2022 bisa kita lakukan dengan baik, sehinga sentuhan pemerintah kepada buruh tidak hanya sebatas slogan,” katanya,yang kembali mengingatkan agar perusahaan memberikan THR paling lambat H-7 Lebaran.

Sedangkan dari pihak buruh, Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Hari Buruh di Sumut Parulian Sinaga merasa bersyukur karena Pemprov Sumut memfailitasi kegiatan peringatan yang mereka gelar.

Sebab menurutnya, acara seperti ini baru terjadi di provinsi ini apalagi semua hadirin bisa bertatap muka langsung dengan Gubernur.

“Kami sangat bersyukur bisa diterima langsung oleh Gubernur Sumut. Dengan begini kami bisa menyampaikan aspirasi kami, seperti rencana pembangunan balai latihan kerja (BLK) untuk para buruh.

Besar harapan kami itu bisa diwujudkan oleh Pak Gubernur kita.

Sekali lagi terimakasih banyak kepada Pemprov Sumut yang mau memfasilitasi kegiatan peringatan kali ini,” jelasnya. (lin)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *