Once Mekel Meriahkan Pertemuan Tahunan BI Sumut

  • Bagikan
Penyanyi Once Mekel diapit Kepala Perwakilan BI Sumut Soekowardojo (dua kanan), Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provsu Arief Sudarto Trinugroho (tiga kiri) dan Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut Ibrahim (dua kiri) di Hotel Adimulia Rabu (24/11/2021). beritasore/laswie wakid
Penyanyi Once Mekel diapit Kepala Perwakilan BI Sumut Soekowardojo (dua kanan), Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provsu Arief Sudarto Trinugroho (tiga kiri) dan Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut Ibrahim (dua kiri) di Hotel Adimulia Rabu (24/11/2021). beritasore/laswie wakid

MEDAN (Berita): Penyanyi pentolan Dewa 19 Once Mekel ikut meramaikan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara tahun 2021, meski tanpa banyak tamu namun acara itu dapat menyegarkan suasana.

Pertemuan Tahunan BI itu sendiri berlangsung di Hotel Adimulia Medan secara offline dan sebagian lagi secara online melalui aplikasi zoom Rabu (24/11/2021).

Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara Soekowardojo didampingi wakilnya Ibrahim, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provsu Arief Sudarto Trinugroho dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut ikut merekam momen itu.

Kehadiran Once dengan berbagai lagu hitsnya, termasuk lagu Dealova ciptaan Opick mampu menghipnotis peserta PTBI. Namun karena Once nyanyi di akhir acara peserta sudah banyak yang pulang sehingga sejumlah panitia saja yang ikut bernyanyi mendekati stage.

Di awal acara, MC menyebut semua tamu offline di PTBI sudah swab antigen yang disediakan panitia. Namun tetap menerapkan Prokes seperti pakai masker.

Kepada wartawan, Kepala Perwakilan BI Sumut Soekowardojo mengatakan pertumbuhan ekonomi Sumut mulai menunjukkan perbaikan dengan tumbuh positif. Pada tahun 2021 ini diharapkan pertumbuhannya berada di 3,3 – 3,5 persen.

“Untuk itu diprediksi pada tahun 2022, ekonomi Sumut tetap tumbuh positif,” ungkap Soeko.

Namun menurutnya, tahun 2022 banyak tantangan antara lain bagaimana herd immunity tercapai bulan Maret. Tantangan lain seperti pencapaian green economy ke depan supaya produk unggulan seperti kelapa sawit yang memiliki nilai jual tinggi.”Dengan green economy, syarat untuk ekspor lebih mudah,” katanya.

Hilirisasi perkebunan dimana ke depan produk yang diekspor itu tidak lagi CPO, tapi berupa turunan CPO. Adanya perbedaan disparitas pertumbuhan ekonomi di wilayah barat dan timur.

“Dengan berbagai tantangan yang ada, Sumut perlu terus menguatkan sinergi, membangun optimisme akselerasi pemulihan ekonomi melalui delapan rekomendasi strategi penguatan,” katanya. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *