Turis Belum Bisa Masuk Malaysia, Kecuali Pasien

  • Bagikan
Konsul Pelancongan Malaysia dan Direktur Tourism Malaysia Medan, Hishamuddin Mustafa bersama isteri Noor Aizah Subaha Aiza dan putrinya foto bersama sejumlah media di Aryaduta Hotel Medan, Kamis (6/5/2021). Beritasore/ist
Konsul Pelancongan Malaysia dan Direktur Tourism Malaysia Medan, Hishamuddin Mustafa bersama isteri Noor Aizah Subaha Aiza dan putrinya foto bersama sejumlah media di Aryaduta Hotel Medan, Kamis (6/5/2021). Beritasore/ist

MEDAN (Berita) : Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia dan sampai sekarang yang terpapar masih tinggi membuat hampir semua negara menutup pintu masuk ke negaranya, begitu juga Malaysia, kecuali untuk pasien itupun dengan protokol kesehatan yang ketat dan beberapa persyaratan lainnya.

“Sampai sekarang turis asing belum bisa masuk ke Malaysia, kecuali pasien untuk berobat itupun dengan persyaratan sangat ketat, termasuk harus sewa pesawat sendiri tentu biayanya sangat mahal ditambah harus ada pengiringny,” tegas Hishamuddin Mustafa, Konsul Pelancongan Malaysia dan Direktur Tourism Malaysia Medan, Sabtu (8/5/2021).

Meski belum boleh masuk, Hishamuddin menyebut pihaknya tetap mempromosikan destinasi wisata Malaysia.

Banyak destinasi wisata di negeri jiran tersebut yang menarik untuk dikunjungi.Jadi Ke sana tidak hanya untuk berobat,” katanya.

Langkah untuk kembali menggairahkan wisata ini supaya industri wisata tidak terpuruk kali. Sebab mereka sudah banyak investasi ke industri wisata, jadi patut didukung sepenuhnya.

“Ini juga untuk meningkatkan pendapatan dari sektor wisata,” tegas Hisham.

Menurutnya, untuk menggairahkan wisata,  pertemuan kedua negara:  Indonesia dan Malaysia juga sudah dilakukan, PM Malaysia dan Presiden RI Joko Widodo diteruskan dengan Menteri Pariwisata Malaysia dan Indonesia.

Sisi lain, kerjasama dengan media yang mendukung Tourism Malaysia dalam mempromosikan wisata, begitu sebaliknya.

“Terimakasih kepada media yang ikut mempromosikan Malaysia,” ungkapnya.

Saat ini memang industri pariwisata sangat teruji akibat pandemi Covid-19. “Tapi tetap harus didukung dengan menerapkan prokes ketat.

Jangan mereka sudah membangun industri pariwisata tapi kita tidak mendukungnya,” jelas Hisham.

Ia menyebut di Malaysia, dari kasus Covid sebanyak 424.000 orang, sebanyak 390.000 orang dinyatakan sembuh dan meninggal 1.591 orang meninggal.

Tingkat kesembuhan sudah mencapai lebih 90 persen. DI beberapa negara bahkan  sudah banyak yang melakukan vaksin Covid terhadap warganya.

Dengan kondisi seperti itu, Hishamuddin optimis pada Pebruari 2022 industri pariwisata sudah pulih kembali.

Kunjungan turis ke Malaysia maupun ke Indonesia akan kembali seperti semula. Bahkan diperkirakan Juli 2021 sudah bergairah industri pariwisata, namun semua tergantung dari pemerintah masing-masing.

Menurutnya, kasus Covid di Aceh cukup rendah yang kemungkinan bisa jadi pintu masuk antara Aceh dan Langkawi serta Kuala Lumpur.

“Kalau pasien berobat sangat ketat, maka pariwisata ke daerah Aceh ini bisa juga dibuka, tapi tetap dengan Protokol Kesehatan yang ketat juga,” katanya.

“Meski pandemi, kami tetap berupaya tingkatkan industri pariwisata,” tegasnya.

Pada puasa Ramadhan ini, Tourism Malaysia menggelar pertemuan dengan sejumlah media yang berlangsung akrab dan penuh persaudaraan bertajuk “Sesi Bersama Sahabat Media” berlangsung di Aryaduta Hotel Medan Kamis lalu (6/5/2021).

“Sesi bersama ini kita adakan sebagai bentuk apresiasi kepada rekan media yang selama ini membantu program-program Tourism Malaysia dalam mempromosikan pariwisata  kepada masyarakat,” ungkapnya.

Sesi Bersama Sahabat Media itu dihadiri para rekan media cetak, elektronik dan online.

Turut hadir di acara itu istri Hishamuddin Mustafa, Noor Aizah Subaha Aiza dan putri tercinta serta tim Tourism Malaysia Medan.

Menurut Hishamuddin, media berperan dalam menyokong promosi pariwisata Malaysia, apalagi saat pandemi yang hingga kini belum berakhir.

“Tanpa media promosi pariwisata tidak berlaku. Karena itu saya berterimakasih dengan jalinan kemitraan yang terbina dengan baik,” ujarnya.

Ia menilai meskipun kondisi pariwisata Malaysia belum stabil, namun media khususnya di Kota Medan terus mendukung dan mempromosikan pariwisata Malaysia.

“Kami senang dan berterimakasih kepada rekan-rekan media baik  yang di Medan, Riau, Banda Aceh dan Lampung yang selalu menyokong mempromosikan Malaysia meskipun masih terbatas dengan webinar melalui media zoom,” tuturnya. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *